TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono menyatakan angkutan kota yang tergabung dalam Jak Lingko di Tanah Abang mulai beroperasi sejak kemarin. Jak Lingko menunggu di pintu selatan Stasiun Tanah Abang, di bawah Jembatan Penyeberangan Multiguna atau skybridge.
Baca juga: Transjakarta: Ongkos Angkot Jak Lingko Tanah Abang Digratiskan
Namun hari ini, Rabu 12 Desember 2018, pukul 10.00-11.20 Tempo tidak melihat angkot Jak Lingko lewat di gerbang penjemputan penumpang.
Lima gerbang, dari A sampai E dengan tujuan perjalanan masing-masing, kosong dari Jak Lingko. Termasuk gerbang D untuk tujuan Tanah Abang - Kota.
Begitu pun, tidak terlihat penumpang commuter line yang menunggu di gerbang penjemputan. Penumpang justru menunggu ojek online, atau berjalan ke arah utara untuk menggunakan angkot konvensional.
"Saya gak tau Jak Lingko," kata pengguna commuter line asal Tangerang, Ariyanto, 60 tahun, saat ditemui Tempo di gerbang penjemputan angkot Jak Lingko.
Walau tidak mengetahui, Ariyanto tetap membeli kartu Jak Lingko di stan yang disediakan Transjakarta di Stasiun Tanah Abang. Dia membeli dengan alasan berjaga-jaga. "Mana tau mau jalan ke mana bisa di pakai," kata dia.
Sopir angkot Jak Lingko tidak lagi menarik sewa secara tunai kepada penumpang. Angkot-angkot yang dipasang stiker Jak Lingko itu menggunakan sistem tapping kartu untuk pembayaran.
Direktur Operasional Transjakarta Daud Joseph belum bisa memberi tanggapan atas tidak terlihatnya angkot Jak Lingko di Tanah Abang lantaran sedang rapat saat dihubungi Tempo. Pertanyaan melalui aplikasi perpesanan belum mendapat jawaban.
Sebelumnya, Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono menyatakan angkot Jak Lingko akan membawa penumpang commuter line Stasiun Tanah Abang ke delapan rute.
"Karena Jembatan Penyeberangan Multiguna Tanah Abang sudah selesai, ini menjadi titik temu antarmoda, stasiun, bus Transjakarta, dan kendaraan Jak Lingko," katanya.
Simak juga: Transjakarta: Penjualan Kartu Jak Lingko Melonjak
Walau beroperasi, Agung menuturkan baru 61 kendaraan yang memenuhi syarat jalan oleh Transjakarta. "Dinas Perhubungan DKI merekomendasikan 307 kendaraan," kata ia.
Secara keseluruhan, jumlah kendaraan yang bergabung dengan Jak Lingko baru 800 unit. Rebranding program OK-Otrip tersebut menargetkan 2.000 kendaraan bergabung.