TEMPO.CO, Jakarta - Massa diduga dari anggota TNI gabungan merusak dan membakar Markas Polsek Ciracas pada Selasa malam hingga Rabu dinihari, 11-12 Desember 2018. Massa disebutkan berjumlah hingga hampir seribu orang bergerak terkait pengeroyokan yang dialami dua rekan mereka pada Senin siang.
Baca:
Pembakaran Polsek Ciracas, Polisi Buru 3 Pelaku Pengeroyokan Anggota TNI
Massa tidak hanya merusak dan membakar benda tapi juga menganiaya sejumlah orang, termasuk Kapolsek Ciracas Komisaris Agus Widartono. Berdasarkan keterangan resmi kepolisian, Agus menjadi korban setelah berusaha menghadang sebagian massa masuk mencari tersangka pelaku pengeroyokan di ruang tahanan.
Berdasarkan keterangan yang sama, pergerakan massa itu telah terpantau sejak Selasa malam sekitar Pukul 19. Sebagian berada di area pertokoan Arundina, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, yang menjadi lokasi pengeroyokan sehari sebelumnya. Sebagian langsung menuju Polsek Ciracas. Kehadiran massa besar berkendara sepeda motor itu langsung menebar keresahan.
Tempo sempat menghubungi Agus sekitar Pukul 00.05 WIB untuk mencari keterangan tentang massa dan keresahan yang timbul tersebut. Saat itu Agus menolak dimintai konfirmasi. "Nanti aja ya, aku belum ini.. Nanti ya," kata Agus terdengar panik dengan latar suara gaduh.
Baca juga:
Cerita Tukang Nasi Rames Menjelang Pembakaran Polsek Ciracas
Ia berbicara lebih-kurang 20 detik dan langsung menutupnya. Sebelum menutup telepon, nafas Agus terdengar sedikit tersengal.
Pada Rabu pagi sekitar pukul 06.00 WIB, nomor Agus tak aktif lagi. Lewat rilis resmi kronologis yang terbit kemudian, Tempo mencocokkan sambungan telepon pertama bertepatan dengan massa yang sudah anarkis. Mereka termasuk menyerang Agus.