TEMPO.CO, Jakarta - Massa tak dikenal merusak rumah Iwan Hutapea, satu di antara pemuda penjaga parkir di pertokoan Arundina, Cibubur, yang ikut mengeroyok dua anggota TNI pada Senin 10 Desember 2018. Rumah milik orang tua Iwan itu digeruduk massa terdiri dari puluhan orang pada Selasa malam, sebelum pembakaran Polsek Ciracas yang menangani kasus pengeroyokan itu.
Baca juga:
Pembakaran Polsek, Ini Kata Kapendam Jaya Soal Kasus Pengeroyokan
"Mereka datang sekitar pukul 22.00 WIB," ucap ayah Iwan, Oloan Hutapea, 63 tahun, ketika ditemui di rumahnya yang berlokasi di Jalan Haji Bain, Cibubur, Jakarta Timur, Rabu petang 12 Desember 2018. Oloan mengisahkan terkejut oleh kedatangan massa yang berlari dan langsung berteriak: "Masuk, masuk."
Saat itu, kondisi kompleks permukiman warga di sekitar rumah Oloan sepi karena memang sudah larut malam. Hanya tampak beberapa orang duduk-duduk di beranda rumah. Oloan juga sedang bertamu ke tetangga di seberang rumahnya. Dia ketakutan. Begitu juga dengan istri serta menantunya.
Rumah orang tua terduga pelaku pengeroyokan anggota TNI yang dirusak massa tak dikenal pada Selasa malam, 11 Desember 2018. Rumah tersebut berlokasi di Jalan Haji Bain RT 05 RW 06 No.28, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Saat itu juga Oloan sudah bisa menebak gerombolan tersebut datang buat mencari Iwan, anak bungsunya yang sedang buron. Benar saja, massa meneriaki nama Iwan. "Mana Iwan? Mana Iwan?" kata Oloan menirukan.
Baca juga:
Cerita Tukang Nasi Rames Menjelang Pembakaran Polsek Ciracas
Oloan langsung meminta menantunya menyerahkan kunci rumah kepada satu orang di antara gerombolan itu. Namun, massa menolak. Mereka yang membawa golok, besi, dan kayu lalu menyuruh keluarga tersebut masuk ke rumah tetangga. Sementara mereka masuk, rumah dibobol dan diobrak abrik.