TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan Perdagangan DKI Jakarta, Adi Ariantara, mengatakan ada tiga jenis komoditas pangan yang harus dijaga menjelang Natal dan Tahun Baru 2019. Salah satunya bawang yang kualitasnya sensitif terhadap cuaca.
Baca juga: Percepat Distribusi Pangan, DKI Minta Bantuan Kemendag Koordinasi dengan Daerah
"Walaupun bawang kelihatannya tidak berpengaruh, tapi ini akan memengaruhi harga juga," kata Adi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Desember 2018.
Adi memaparkan, bawang cepat membusuk bila dalam kondisi lembab. Namun, menurut dia, harga bawang masih stabil hingga saat ini. Dia berujar harus ada penanganan khusus jika harga bawang mulai tak stabil.
Jenis komoditas kedua adalah pangan yang hanya tahan satu hari seperti sayur-mayur. Jenis ketiga, yakni pangan yang aman dikonsumsi meski disimpan lebih dari satu minggu. Contohnya kentang.
"Itu yang kita harus jaga," ucap Adi.
Hari ini Pemerintah DKI menggelar rapat koordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Rapat membahas soal ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga kebutuhan pokok untuk wilayah DKI.
Inspektur Jenderal Kemendag RI Srie Agustina memastikan, pasokan kebutuhan pokok tersedia cukup menjelang Natal dan Tahun Baru 2019. Harga pangan pun stabil, bahkan harga bawang putih turun.
Simak juga: Anies Beberkan Nyaris Semua Pangan DKI Bergantung Luar, Apa Saja?
Meski begitu, Srie berujar, memang ada kenaikan harga. Misalnya bawang merah yang dibanderol Rp 28 ribu. Namun, nilai ini tak melebihi harga acuan Rp 32 ribu.
"Jadi tidak terlalu masalah dan aman. Terkendali," ucap Srie menjelaskan soal stok pangan di Jakarta.