TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sampah menumpuk di Teluk Jakarta karena warga yang masih membuang sampah sembarangan.
Anies Baswedan pun mengajak warga untuk tak membuang sampah bukan pada tempatnya. Itu juga sebagai langkah antisipasi sampah mengalir hingga ke laut.
Baca : Pembakaran Polsek Ciracas, Anies: Saya Pantau Terus
"Buang sampah kan bukan aparat Pemprov. Pemprov yang membersihkan, yang membuang ya kita semua," kata Anies di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Desember 2018.
Anies menanggapi masifnya volume sampah di Teluk Jakarta. Lokasi persisnya di hutan Mangrove belakang rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Pemerintah DKI, tutur Anies, terus membersihkan sampah-sampah di Teluk Jakarta. Namun, dia tak menampik kebiasaan warga yang membuang sampah di mana saja.
Anies mengingatkan jangan sampai sampah itu masuk ke sungai. Sebab, potensi sampah menuju muara semakin besar. "Jangan tempatkan sungai itu sebagai tempat sampah," ucap dia.
Simak juga :
Polsek Ciracas Dibakar, Cerita Ortu Pelaku Pengeroyokan TNI Digeruduk Tamu
Karena itulah, Anies sedang memikirkan bagaimana membersihkan sampah sebelum sampai ke sungai. Kalaupun terlanjur masuk sungai, Pemerintah DKI bakal memasang penyaring sehingga sampah tak berlanjut mengalir ke kali Jakarta.
Sebelumnya, Anies Baswedan berujar akan membangun saringan besar di 13 sungai alami yang masuk ke Jakarta. Dia menyoroti sampah dengan jumlah masif mengalir dari 13 sungai ini setiap kali musim hujan dan banjir. Cara itu dianggap bakal mencegah sampah menumpuk di beberapa lokasi seperti Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan.