TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus menyiapkan kehadiran moda transportasi baru di ibu kota, yakni kereta mass rapid transportation atau MRT. Rencananya, moda yang namanya telah diadopsi resmi sebagai moda raya terpadu Ratangga ini akan mulai beroperasi Maret 2019.
Baca berita sebelumnya:
DKI Akan Terbitkan Satu Kartu untuk MRT, LRT, Transjakarta
Persiapan di antaranya mengatur ulang rute Transjakarta di koridor I yang beririsan dengan rute MRT nanti. Yang terbaru adalah penyusunan rancangan peraturan gubernur yang akan mengintegrasikan kartu pembayarannya bersama LRT Jakarta dan Transjakarta.
Sementara itu sejumlah uji perjalanan kereta MRT berpenumpang di atas rel telah berulang kali dilakukan. Di antaranya yang dilakukan 6 November 2018 mengangkut Presiden Joko Widodo atau Jokowi di dalamnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau kesiapan kereta MRT Jakarta rute Bundaran HI ke Depo Lebak Bulus di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Senin, 10 Desember 2018. MRT akan mulai beroperasi pada pertengahan Maret 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Saat itu presiden didampingi Menhub Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.
Baca:
Jokowi Sebut Tarif MRT Jakarta Rp 9.000, Anies: Jangan Buru-buru
"Saat tadi kami naik dengan kecepatan 60 km/jam suaranya dapat dikatakan tidak ada bisingnya, tidak terdengar," kata Jokowi membagikan pengalaman setibanya di Depo MRT Lebak Bulus.