TEMPO.CO, Jakarta – Situasi genting sempat dirasakan warga Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, sehari setelah pengeroyokan anggota TNI oleh empat juru parkir dan istrinya. Ketua RW 06 Kelapa Dua Wetan, Judisner Sihotang, mengatakan ia sempat melapor ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) Jaya/2 Cijantung.
Baca: Dugaan Anggota TNI Terkait Pembakaran Polsek, Ini Kata Kodam Jaya
“Ada empat orang yang melapor. Ada saya dan tiga ketua RT yang warganya jadi pelaku pengeroyokan,” kata Judisner saat ditemui di kediamannya, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis, 13 Desember 2018.
Pelaporan itu disampaikan pada Selasa, 11 Desember 2018, atau sehari setelah peristiwa pengeroyokan. Mereka melaporkan sejumlah aduan dari warga tentang kecurigaan beberapa orang asing yang berseliweran di perumahan mereka.
Menurut Judisner, warganya melihat sekelompok orang tak dikenal lalu-lalang di permukiman mereka dan menyebabkan sebagian orang cemas. Pelaporan Judisner diterima secara lisan pada Selasa sore.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono (tengah) didampingi Kapendam Jaya Kolonel Inf Kristomei Sianturi (kiri) menghadirkan sejumlah tersangka saat rilis kasus pengeroyokan anggota TNI di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 14 Desember 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat
Denpom berjanji bakal menyiapkan pasukannya untuk berjaga dan mengisolasi permukiman warga di kawasan seberang pertokoan Arundina, yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pengeroyokan anggota TNI.
Pada pukul 19.00 WIB, pasukan Denpom datang. Namun, jumlahnya tak banyak. Judisner memperkirakan saat itu jumlah anggota Denpom dan keamanan RW yang berjaga hanya 10 orang.
Upaya pengamanan bobol lantaran sekelompok massa tiba-tiba memenuhi kompleks pertokoan Arundina hingga merangsak masuk ke rumah-rumah warga.
“Tadinya cuma 20 orang, tapi makin malam makin banyak,” katanya.
Judisner pun sempat mengimbau warganya untuk masuk rumah dan mengunci rapat pintu serta gerbang mereka agar tak ada warga yang menjadi korban amuk massa. Judisner mengatakan pihak keamanan kewalahan menahan massa.
Puncaknya, kata Judisner, pada pukul 22.00 WIB, segerombolan orang yang ditaksir hampir seratus orang masuk ke kompleks perumahan warga. Mereka menyambangi rumah Judisner untuk menanyakan status keormasan Iwan Hutapea, salah satu juru parkir, dan keberadaannya.
Baca: Cerita Ketua RW Soal Massa Tanya Pelaku Pengeroyokan Anggota TNI
Dalam rekaman closed circuit television atau CCTV yang ditunjukkan Judisner kepada Tempo, massa tampak mengenakan kaus berwarna gelap. Sebagian di antaranya membawa benda tumpul-panjang dan sempat memukulkan benda itu ke pagar-pagar rumah warga.