TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Iwan Hutapea, salah satu tersangka pengeroyokan dua anggota TNI, berharap ada pihak bertanggung jawab atas kerusakan rumah dan warungnya dalam amuk massa, pada Selasa malam, 11 Desember 2018.
Ibu Iwan, Hutahaean mengatakan selain merusak rumah dan warung, massa yang mengamuk diduga juga menjarah rokok dan uang di dalam warungnya sebesar Rp 3 juta.
Baca : Keluarga Tersangka Pengeroyokan 2 Anggota TNI Kontak Hotman Paris Hutapea
"Etalase rokok dihancurkan. Rokoknya tidak ada semua setelah perusakan rumah dan warung saya," kata Hutahaean saat ditemui di rumahnya, Jumat, 14 Desember 2018.
Iwan adalah satu dari lima pelaku yang ditangkap polisi karena mengeroyok TNI di kawasan parkiran ruko Arundina, Cibubur, Senin siang lalu. Polisi telah menangkap kelimanya menjadi tersangka pengeroyokan itu.
Hutahaean mengatakan pasca pengeroyokan yang dilakukan anaknya, sejumlah orang terus mendatangi rumahnya mencari Iwan. Ia menghitung massa empat kali datang ke rumahnya.
Selain itu, jumlah yang datang pun terus bertambah. Kedatangan kembali mereka yang keempat pada Selasa malam sekitar pukul 22.00, kata dia, disertai dengan perusakan warung dan rumahnya. "Mereka bolak balik mencari Iwan."
Simak juga :
Pengeroyokan, Kodam: Perusakan Itu Atas Nama Pribadi, Bukan TNI
Menurut dia, ketika massa datang ke kawasan rumahnya, situasi sangat mencekam. Bahkan, mereka meneriaki warga untuk tidak keluar. Saat Hutahaean menemui mereka pada kedatangan pertama sampai ketiga, mereka mengaku dari tentara.
"Keluarga juga sedang mencarinya," ujar Hutahaean terkait anaknya yang kini tersangka pengeroyokan terhadap anggota TNI tersebut. "Saat kedatangan massa keempat, saya dan keluarga sudah mengungsi ke rumah saudara. Saat itu massa mengamuk."