TEMPO.CO, Jakarta - Para pedagang menilai sejumlah juru parkir liar yang bekerja di kompleks pertokoan Arundina, Ciracas, Jakarta Timur, termasuk yang menjadi tersangka kasus pengeroyokan anggota TNI, kerap berperilaku kasar.
Seorang tukang somay di pertokoan itu, Jeri Saputra, 27 tahun, mengatakan para juru parkir di pertokoan tempatnya bekerja sering kali merugikan pengunjung dan pengusaha di pertokoan Arundina.
Baca : Pengeroyokan Anggota TNI, Keluarga Iwan Meratapi Rumahnya Dirusak
"Sering kalau makan somay dari harga Rp 10 ribu hanya dibayar setengah, dan kadang minta gratis," kata Jeri saat ditemui di tempatnya bekerja pertokoan Arundina, Jumat, 14 Desember 2018. Hl
Jeri mengatakan para juru parkir juga sering berteriak jika pemilik kendaraan kurang membayar parkir. Sekali parkir untuk motor mereka patok Rp 2 ribu. "Yang lebih mengesalkan jika motor atau mobil masuk mereka tidak jaga. Giliran keluar saja mereka datangi dan meminta uangnya."
Selain itu, mereka juga sering terlihat menenggak minuman keras di bawah pohon yang ada di pertokoan Arundina. Menurut dia, para juru parkir tersebut tergabung dalam organisasi masyarakat Pemuda Pancasila.
Sebelum PP menguasai lahan parkir di Arundina, ormas yang menduduki parkir tersebut adalah Forum Betawi Rempug. Namun, pada tahun 2012 antar kedua ormas tersebut tawuran di Arundina, lalu penguasaan lahan parkir dikelola PP. "Saat acara tertentu para juru parkir di sini pakai seragam PP."
Ia mengatakan juru parkir di Arundina berjaga 24 jam secara bergantian. Sebabnya, kata dia, ada minimarket yang buka 24 jam.
Simak pula :
Ibu Tersangka Pengeroyokan TNI Sebut Polisi Berjanji Bawa Anaknya untuk Diamankan
Menurut dia, pasca keributan antara juru parkir dan anggota TNI, tidak terlihat lagi Pak Ogah tersebut di kawasan Arundina. "Saya harap mereka tidak kembali lagi."
Lima orang juru parkir yang terlibat pengeroyokan anggota TNI pada Senin lalu, telah ditangkap polisi. Seluruhnya telah ditetapkan menjadi tersangka. Buntut pengeroyokan tersebut rumah salah satu juru parkir diamuk massa dan kantor Polsek Ciracas dibakar diduga oleh massa yang sama.