TEMPO.CO, Jakarta – Iwan Hutapea, juru parkir pelaku pengeroyokan dua anggota TNI di kompleks pertokoan Arundina di Cibubur, Jakarta Timur, telah lama dipecat dari Pemuda Pancasila.
Baca: Kasus Pengeroyokan TNI, Ini Kata Pedagang Soal Polah Juru Parkir
Wakil Ketua Umum Majelis Pimpinan Cabang Jakarta Timur, Jhonson Silitonga, mengatakan status keanggotaan Iwan dicopot setahun lalu.
“Kami sudah telusuri di Majelis Pimpinan Nasional, Iwan tidak aktif,” kata Jhonson kepada Tempo pada Sabtu petang, 15 Desember 2018.
Jhonson mengecek aktivasi keanggotaan Iwan di Pemuda Pancasila setelah mendengar informasi bahwa pertikaian antara sejumlah juru parkir dan dua TNI di kompleks pertokoan Arundina pada Senin, 10 Desember lalu, menyeret nama organisasi masyarakatnya.
Dalam sebuah video yang diterima Tempo dari rekan Jhonson, nama ormas mereka disebut-sebut oleh seorang pria bertopi FBR. Dalam video itu, pria tersebut mengatakan kepada dua aparatur TNI bahwa pelaku pengeroyokan merupakan anggota ormas Pemuda Pancasila.
Video itu tampak diambil sesaat setelah pertengkaran terjadi. Sehari berikutnya, kantor Sekretariat Pemuda Pancasila di Jalan Raya Hamkan, Jakarta Timur, diamuk massa tak dikenal.
Baca: Sekretariat Pemuda Pancasila Diamuk Massa Sebelum Pembakaran Polsek Ciracas
Massa yang ditaksir berjumlah 200 orang datang merusak sekretariat, memecah kaca bangunan, dan mengoyak jendela mobil komando Ormas PP. Jhonson menduga ada kaitan erat antara perusakan sekretariat Pemuda Pancasila dengan pertikaian anggota TNI versus juru parkir di Ciracas.