TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Ketua Umum Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Jakarta Timur, Jhonson Silitonga, mengungkap ulah Iwan Hutapea menjadi alasan keanggotaannya dicopot setahun lalu.
Baca: Sekretariat Pemuda Pancasila Diamuk Massa Sebelum Pembakaran Polsek Ciracas
Iwan Hutapea adalah satu dari lima juru parkir pelaku pengeroyokan dua anggota TNI di kompleks pertokoan Arundina di Cibubur, Jakarta Timur. Ketika massa mendatangi rumah orang tuanya, Oloan Hutapea, mereka sempat menanyakan apakah Iwan anggota ormas Pemuda Pancasila.
Namun Jhonson Silitonga memastikan Iwan telah dipecat karena kerap berulah.
“Dia dikeluarkan karena berani melawan ketua ranting. Iwan juga anggota yang tidak aktif,” ucapnya kepada Tempo pada Sabtu petang, 15 Desember 2018.
Jhonson menyatakan empat pelaku pengeroyokan anggota TNI lainnya juga bukan anggota Pemuda Pancasila. Ia mengklaim telah mengecek satu per satu nama pelaku dalam struktur keanggotaan. “Kami sudah telusuri di Majelis Pimpinan Nasional, Iwan tidak aktif,” kata Jhonson
Pimpinan ormas PP ini menampik bahwa area parkir di kompleks pertokoan Arundina itu dikuasai Pemuda Pancasila. “Memang ada jukir yang tergabung PP, tapi organisasi kami tidak menaungi penguasaan parkir di sana,” ucapnya.
Dalam sebuah video yang diterima Tempo dari rekan Jhonson, nama ormas mereka disebut-sebut oleh seorang pria bertopi FBR. Ia, dalam video itu, mengatakan kepada dua aparatur TNI bahwa pelaku pengeroyokan tersebut merupakan anggota ormas Pemuda Pancasila.
Baca: Penyerangan Markas Pemuda Pancasila Jaktim, Ini Pemicunya
Video itu tampak diambil sesaat setelah pertengkaran antara anggota TNI dan juru parkir. Sehari berikutnya, terjadi perusakan kantor Sekretariat Pemuda Pancasila di Jalan Raya Hamkan, Jakarta Timur. Massa yang ditaksir berjumlah 200 orang datang merusak sekretariat, memecah kaca bangunan, dan jendela mobil komando.