TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta pesimistis pembahasan calon wakil Gubernur DKI Jakarta beres sampai akhir 2018. Wakil Ketua DPD Gerindra Jakarta Syarif mengatakan, pertemuan Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk membahas cawagub DKI selalu molor.
Baca juga: Gaduh Cawagub DKI, Ini Fit and Proper Test Versi DPD Gerindra
"Rencana pertemuannya tidak berhasil terus," kata Syarif saat dihubungi, Senin, 17 Desember 2018. Seharusnya, kata Syarif, dua partai pengusung Anies Baswedan -Sandiaga Uno itu kembali mengadakan pertemuan.
Tujuannya untuk mendiskusikan kerangka kerja dan timeline tim uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) cawagub DKI. Menurut Syarif, kerangka kerja tim ini harus dimatangkan lagi dan disepakati kedua partai.
Hingga saat ini, kedua partai justru masih beda pandangan ihwal fit and proper test. "Tentu jangan menurut Gerindra (tapi) menurut dua belah pihak," ujar Syarif.
PKS dan Gerindra menggelar pertemuan pertama di kantor DPD Gerindra DKI pada 5 November 2018. Pertemuan itu menghasilkan beberapa kesepakatan, di antaranya cawagub DKI berasal dari kader PKS, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
Baca juga: PKS Tunjuk 2 Nama Masuk Tim Fit and Proper Test Cawagub DKI
Namun, calon itu harus diseleksi oleh tim fit and proper test. Karena itulah dua partai ini juga sepakat membentuk tim fit and proper test. Masing-masing partai mengajukan dua nama tim penyeleksi, baik dari internal maupun eksternal partai.
Setelah pertemuan ini, PKS dan Gerindra belum lagi membahas kelanjutan fit and proper test cawagub DKI. DPW PKS DKI Jakarta mengundang Gerindra untuk bertemu pada 4 Desember 2018. Sayangnya, pertemuan diundur karena anggota DPRD harus mengikuti bimbingan teknis di Semarang, Jawa Tengah.
4