TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Jakarta menyatakan siap memberikan pendampingan hukum terhadap lima juru parkir yang terlibat pengeroyokan dua anggota TNI.
Baca: 6 Butir Isi Surat Damai TNI dan Juru Parkir Usai Pengeroyokan
Ketua LBH Jakarta Arif Maulana menyarankan orang tua atau keluarga kelima juru parkir mendatangi LBH Hukum untuk mendapatkan bantuan.
"Kami terus memantau kasus ini dan kami siap memberikan bantuan hukum kepada mereka yang ditangkap polisi," kata Arif di kantor Amnesti Internasional Indonesia, Cikini, Jakarta Pusat, 17 Desember 2018.
Sebelumnya, keluarga pelaku pengeroyokan hendak meminta bantuan hukum pengacara kondang Hotman Paris Hutapea. Namun Hotman Paris mengaku belum dikontak atau dimintai bantuan.
"Mungkin saya enggak akan bantu karena sudah kepenuhan. Banyak masyarakat yang datang minta tolong," kata Hotman Paris Hutapea kepada Tempo saat dihubungi pada Sabtu, 15 Desember 2018.
Ada lima pelaku pengeroyokan TNI yang ditangkap polisi. Agus Pryantara dan Herianto Panjaitan (28) ditangkap pada Rabu 12 Desember 2018. Iwan Hutapea berserta istrinya, Suci Ramdani (23) dicokok pada Rabu, 13 Desember 2018. Terakhir yang ditangkap Depi (35) di kawasan Cawang, 14 Desember 2018.
Arif mengatakan LBH Jakarta masih mencoba menghubungi keluarga para pelaku yang telah ditangkap. Sejauh ini, kata dia, LBH Jakarta memang belum memberikan bantuan hukum apapun terhadap kelima pelaku pengeroyokan itu.
"Kami belum mau langsung masuk. Sambil mendalami, kami tunggu keluarga mereka agar mau datang ke LBH."
Pengeroyokan terhadap anggota TNI AL Kapten Komaruddin (47) dan anggota TNI AD Pratu Rivo Maulana (23) itu terjadi di tempat parkir ruko Arundina pada Senin, 10 Desember 2018. Imbas pengeroyokan tersebut diduga memicu aksi balas dendam dari anggota TNI.
Baca: Perdamaian TNI - Juru Parkir, Ini Pesan Korban Pengeroyokan ke Ibu Pelaku
Sejumlah massa mencari pelaku utama pengeroyokan bernama Iwan Hutapea. Massa mencari Iwan di rumahnya, sekretariat Pemuda Pancasila Jakarta Timur dan Polsek Ciracas. Tak menemukan Iwan di ketiga tempat tersebut, sejumlah fasilitas di ketiga bangunan itu pun menjadi sasaran amuk massa.