TEMPO.CO, Jakarta -Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjutuhkan vonis hukuman tiga bulan penjara dan denda Rp 5 juta subsider 1 bulan kurungan terhadap dua calon legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN) yakni artis Mandala Shoji, dan Lucky Andriyani.
"Telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana Pemilu, dengan sengaja menjanjikan materi lainnya sebagai imbalan kepada peserta pemilu secara langsung atau tidak secara langsung," ucap Hakim Ketua Desbenneri Sinaga, Selasa, 18 Desember 2018.
Baca : Terjerat Politik Uang Pemilu, Mandala Shoji Divonis Sore Ini
Presenter Mandala Shoji merupakan calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI, sementara Lucky Andriyani adalah calon anggota DPRD DKI Jakarta.
Keduanya dinyatakan hakim bersalah melakukan tindak pidana pemilihan umum sesuai Pasal 523 ayat 1 juncto Pasal 280 ayat 1 huruf juncto UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Suasana sidang putusan terhadap dua calon legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN), Mandala Shoji dan Lucky Andriani di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa, 18 Desember 2018. TEMPO/M Yusuf Manurung
Kasus bermula saat Mandala dan Lucky melakukan tatap muka dengan warga di Pasar Gembrong Lama Jakarta Pusat pada Jumat, 19 Oktober 2018. Dalam kunjungan itu, keduanya didampingi oleh tim sukses yakni Zaki Almuzaki, Muhammad Farhan Mubina, dan M Abdul Rahim.
Anggota tim sukses tersebut lantas memberikan kupon umroh yang dicetak dan membagikan hadiah umroh kepada peserta kampanye. Peserta kampanye yang menerima kupon umrah yang bergambar foto Mandala dan Lucky bernama Novi Wulandari dan Devi Marlina.
Vonis tersebut lebih rendah dari tuntunan jaksa penuntut umum sebelumnya. Jaksa menuntut Mandala Shoji dan Lucky Andriani dihukum enam bulan penjara dengan denda Rp 5 juta.
Simak juga :
Dituntut 6 Bulan Penjara, Ini Kata Caleg PAN Mandala Shoji
Polda Metro Limpahkan Berkas Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
Hakim menyatakan, hal yang memberatkan kedua terdakwa yaitu tidak mendukung program pemerintah untuk membuat Pemilu yang bebas, rahasia, jujur dan adil. Sedangkan hal yang meringankan yaitu para terdakwa belum pernah dihukum sebelumnya.
"Para terdakwa juga mengakui kesalahan secara tersirat," kata Desbenneri dalam sidang terhadap Mandala Shoji dan Lucky Andriyani tesebut.