TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pembahasan soal perpanjangan ganjil genap di beberapa ruas jalan Jakarta, sedang dalam pengkajian dampak ekonominya terhadap Jakarta.
Menurut Anies saat kebijakan itu pertama kali diberlakukan di Asian Games 2018, ganjil genap bisa mendorong ekonomi di Jakarta.
Baca : Jasa Marga Berlakukan Ganjil - Genap dari Gerbang Tol Tambun
"Tapi waktu itu kita sedang memiliki banyak tamu, pergerakan perekonomian banyak didorong oleh hadirnya orang-orang itu," ujar Anies di Monas, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Desember 2018.
"Sekarang kami jalankan dalam kondisi Jakarta yang normal, nah kedepannya kita akan dapat apanya dari situ."
Anies mengatakan pihaknya telah menerima laporan hasil FGD dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, yang merekomendasikan ganjil-genap diperpanjang kembali. Namun, Anies tak mau buru-buru menetapkan perpanjangan kebijakan gage berdasarkan hasil diskusi itu.
Ia mengatakan masih akan melihat dampak ganjil genap saat ini terhadap kondisi ekonomi di masyarakat. "Nanti kami akan dapat datanya dari situ, baru kami akan memutuskan, toh masih ada waktu," ujar Anies.
Simak juga :
Pengamat: Kini Saatnya DKI Berlakukan Ganjil Genap Sepeda Motor
Dishub DKI Jakarta baru saja melakukan FGD pada Selasa, 18 Desember 2018. Peserta dalam diskusi itu merupakan para stakeholder yang bertanggung jawab di bidang lalu lintas dan angkutan jalan. Hasil dari diskusi itu, antara lain,
A. Pembatasan lalu lintas dengan skema Ganjil - Genap supaya diteruskan.
B. Waktunya dari pukul 06.00 sampai 21.00 WIB, Senin sampai Jumat. Hari Sabtu , Minggu, dan hari libur Nasional tidak berlaku.
C. Penegakan hukum dengan E-TLE dapat diintegrasikan.
D. Program dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di Jakarta dan menghilangkan kesan diskrimintatif, selain itu sepeda motor perlu diatur dikendalikan.
E. Dishub DKI akan membuat laporan kepada Gubernur untuk mendapatkan persetujuan/ keputusan dari Gubernur.