TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan pasokan kebutuhan pokok di DKI aman hingga akhir 2018. Ia memastikan pasokan tetap terjaga memasuki tahun baru 2019.
Baca juga: Anies Sebut Tantangan Terbesar di Jakarta Adalah Stok Pangan
"Sangat aman posisinya. Insya Allah dengan pasokan yang terjamin maka harga akan stabil," ujar Anies Baswedan di kompleks Pergudangan Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kamis siang, 20 Desember 2018.
Menurut Anies Baswedan, stok bahan pokok berupa beras di Pasar Cipinang sebesar 52 ribu ton. Sedangkan stok bahan pokok di dalam gudang PT Food Station Tjipinang Jaya sekitar 10 ribu ton.
Untuk mencapai stabilitas harga, Anies mengatakan, minimal stok beras harus mencapai 30 ribu ton.
Anies Baswedan juga meresmikan Rice Milling Unit (RMU). Dengan mesin itu, kapasitas produksi beras bisa mencapai 1.500-1.700 ton dan kapasitas inletnya 2.000 ton per bulan. Kenaikan jumlah produksi diharapkan bisa memenuhi kebutuhan beras di Jakarta.
"Dengan mesin baru, dapat meningkatkan kapasitas produksi dari sebelumnya 8000 ton per bulan menjadi 9.500 ton per bulan. Itu untuk menjamin ketersediaan pangan penduduk DKI Jakarta," kata Direktur Utama Food Stasiun Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi.
Arief mengatakan mesin baru itu akan membantu memastikan kebutuhan pokok warga Jakarta terpenuhi dengan baik. Salah satunya dengan memberikan pasokan kebutuhan pokok yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.
Baca juga: Menyambut Natal, Anies Baswedan Jamin Harga Pangan Terkendali
Selain peningkatan kapasitas produksi, kata Arief, pengelolaan pangan secara baik dan sistematis dengan memotong rantai pasok yang terlalu panjang juga dilakukan oleh Food Station.
Di hadapan Anies Baswedan, Arief mengatakan, Food Stasiun menjadi pihak kedua dalam rantai pasokan, sebab Food Stasiun mengambil pasokan beras dengan langsung bertemu dengan petani-petani lokal. “Dengan cara ini, baik pasokan dan harga dapat terjamin stabil,” ujar Arief.