TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenang masa kecilnya bersama sang ibu, Aliyah Rasyid, pada Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember. Anies menuturkan dirinya merupakan sosok yang nakal semasa masih kecil.
Baca: Makna Hari Ibu untuk Ahok
"Bikin repot ibu," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Desember 2018.
Anies menceritakan bagaimana dia kerap merepotkan Aliyah sewaktu masih duduk di bangku sekolah dasar kelas satu sampai tiga. Gurunya beberapa kali memanggil Aliyah untuk datang ke sekolah karena kenakalan Anies.
Lucunya, lanjut dia, guru itu bekas murid Aliyah di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP). Kebetulan Anies bersekolah di SDN Percobaan 2 Depok Yogyakarta, yang masih satu bagian dengan IKIP Yogyakarta.
Anies merasakan mendapat pendampingan yang intensif dari ibunya, yang seorang pendidik. Cara Aliyah mendidik Anies pun penuh dengan kesabaran dan halus. "Beliau sabar mengarahkan tanpa saya merasa pernah diarahkan," ujar dia.
Anies Baswedan, bersama ibunya. facebook.com
Anies merasa bersyukur dengan kehadiran sang ibunda. Aliyah masih menunjukkan kasih sayang dan cintanya hingga saat ini Anies menjadi pemimpin Ibu Kota.
Ketika sedang bertugas, lanjut dia, Aliyah selalu hadir dan mendoakan anak laki-lakinya itu. Anies ingin agar ibu, "Terus menjadi mata air cinta kasih yang tiada hentinya."
Perayaan Hari Ibu jatuh pada 22 Desember. Anies memboyong Aliyah dari Yogyakarta ke Jakarta sembari menghabiskan momen Hari Ibu bersama-sama.
Baca: Cara Anies dan Ibu Habiskan Momen Hari Ibu di Jakarta
Anies Baswedan tak merinci kegiatan yang akan dilakukannya bersama Aliyah pada peringatan Hari Ibu Sabtu ini. Hanya saja, Anies cukup memberi kado kepada sang ibu dengan membawanya ke Ibu Kota.