TEMPO.CO, Jakarta - Serombongan orang memadati halaman rumah Dafsah A. Juzar di Jalan Kemang Raya Nomor 73, Kemang, Jakarta Selatan malam ini. Mereka sedang menunggu jenazah dua korban tsunami Selat Sunda: Dinda Esta Yuzar dan sang anak, Adel.
Baca juga: Tsunami Selat Sunda, Anies Baswedan: DKI Telah Kirim Ambulans
"Yang dibawa malam ini kakaknya (Dafsah) dan anak kakaknya," kata seorang kawan Dafsah, Suryo Patriandito di rumah duka, Ahad malam, 23 Desember 2018.
Dari pantauan Tempo, orang-orang masih menunggu kedatangan jenazah dan prosesi doa hingga pukul 20.01 WIB. Makin malam, semakin banyak kerabat yang melayat.
Dua papan jenazah telah tiba sekitar pukul 18.00 WIB. Bangku-bangku untuk tamu pun menyusul datang. Rumah duka mayoritas dipadati anak muda. "Mungkin temannya Adel," ujar Suryo.
Menurut Suryo, Adel adalah putra bungsu Dinda. Sementara Dinda anak sulung keluarga Yuzar alias kakak Dafsah.
Suryo mengutarakan, dua baby siter yang ikut keluarga itu mampir ke salah satu lokasi tsunami ikut menjadi korban. Ibu dan kakak Dafsah bernama Dana juga diterjang air bah.
"Ibunya belum ditemukan," ucap dia.
Baca juga: Tsunami Selat Sunda, Nasib Karyawan RSUD Ciawi Belum Diketahui
Dua jenazah akan dimandikan di rumah duka malam ini. Rencananya, jenazah juga dimakamkam hari ini di TPU Jeruk Purut.
Tsunami menerjang kawasan pantai di Banten dan Lampung pada Sabtu malam, 22 Desember 2018. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho memaparkan, korban tsunami Selat Sunda datang dari tiga wilayah yaitu Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, dan Lampung Selatan.