TEMPO.CO, Tangerang - Kepala Polres Kota Tangerang Komisaria besar M. Sabilul Alif mengimbau masyarakat yang akan berlibur Natal dan Tahun Tahun, terutama ke pantai, agar tetap waspada.
Baca juga: Safari 5 Gereja, Anies Terpukau Gereja Andreas Kim Taegon Jakut
“Waspada, tapi tetap tenang dan tidak mudah percaya informasi yang belum jelas kebenarannya,” kata Sahibul dalam sambutannya saat misa malam Natal di Gereja Santa Odilia, Citra Raya, Panongan, Kota Tangerang, Senin, 24 Desember 2018.
Imbauan Sabilul pasca tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung pada Sabtu malam, 22 Desember 2018. Tsunami mengakibatkan ratusan orang meninggal, terluka, dan hilang.
Sabilul mengajak para jemaat untuk memanjatkan doa yang dikhususkan bagi korban musibah bencana tsunami Selat Sunda . “Doa yang dipanjatkan mudah-mudahan dapat turut meringankan beban para korban,” kata Sabilul.
Menurut Sabilul, polisi akan menjamin keamanan dan rasa nyaman saat beribadah seluruh warga negara tanpa melihat latar belakangnya. Umat Kristiani yang melaksanakan ibadah misa Natal, ujar Sabilul, tidak boleh diganggu oleh siapa pun dan oleh apa pun.
"Kami dari kepolisian bersama TNI dan tentunya pemerintah serta elemen masyarakat siap memberikan rasa aman kepada umat Kristiani pada suasana Natal ini," kata Sabilul.
Selama pengamanan Natal, Polres Kota Tangerang menerjunkan 720 personel. Pasukan itu didukung 100 personel Brimob Polda Banten, 100 personel TNI, 30 dari Dinas Perhubungan Kota tangerang, dan 20 petugas kesehatan.
Baca juga: Cerita Korban Tsunami Selat Sunda, Firasat Datang Lewat Bisikan
Pasukan pengamanan juga disertai 30 anggota Pramuka, 30 anggota Pokdar Kamtibas, 60 personel Satpol PP, 10 unit mobil pemadam kebakaran, dan 10 pegawai Marga Mandala Sakti untuk di jalan tol.
Selain menyiapkan personel, kepolisian juga mendirikan 10 posko pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019. Sepuluh posko itu terdiri dari empat posko pengamanan jalur, empat posko pengamanan gereja, dan dua posko pengamanan tempat wisata.