Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Korban Tersapu Tsunami Banten dan Tersadar Ada di Jalanan

image-gnews
Kondisi porak poranda villa dan penginapan di sepanjang jalan Carita hingga Anyer, Banten, Selasa, 25 Desember 2018. Tiga hari setelah tragedi tsunami Selat Sunda, kondisi sepanjang jalan Carita hingga Anyer seperti kota mati. TEMPO/Subekti.
Kondisi porak poranda villa dan penginapan di sepanjang jalan Carita hingga Anyer, Banten, Selasa, 25 Desember 2018. Tiga hari setelah tragedi tsunami Selat Sunda, kondisi sepanjang jalan Carita hingga Anyer seperti kota mati. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Bencana alam tsunami Banten atau disebut juga tsunami Selat Sunda masih menyisakan cerita dramatis bagi sebagian korbannya. Salah satunya, Faris Erlando, 9 tahun, warga Bojonggede, Bogor.

Dia tidak menyangka perjalanan liburan dirinya bersama sang kakak, Faisal Asami (14) dan ayahnya Nursamsu (44) harus berakhir mencekam.

Baca : Dua Anggota Rombongan RSUD Tarakan Korban Tsunami Belum Ditemukan

Saat ditemui Tempo dirumahnya di Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Faris menceritakan momentum saat dirinya diterjang tsunami, terseret air, hingga akhirnya selamat. “Aku ikut ayah acara kantornya sama kakak, ibu nggak ikut, dan nginep di Villa Sthepanie,” kata Faris, Selasa, 25 Desember 2018.

Anak kedua dari dua bersaudara tersebut mengatakan, dia berangkat pada Sabtu 22 Desember 2018 bersama sang ayah dan kakaknya bersama rombongan keluarga besar karyawan RSUD Tarakan, Jakarta Utara yang kurang lebih berjumlah 80 orang.

Sesampai di lokasi, Faris dan kakaknya meletakkan barang bawaan di kamar jatahnya. “Aku lupa kamarnya. Pokoknya abis itu langsung makan dan ikut kegiatan bapak,” kata Faris.

Saat malam kian larut, Faris memutuskan memisahkan diri dari acara resmi ayahnya yang sedang melaksanakan acara hiburan yakni pembagian doorprize. Hanya kakaknya yang berada disamping sang ayah mengikuti acara tersebut.

“Aku lagi main HP di ruang tamu, sama anaknya bu Iis sama bu Iis (teman sang ayah). Tiba-tiba ada angin kencang,” kata Faris.

Foto aerial kerusakan akibat Tsunami di kawasan Carita, Banten, Jawa Barat, Senin, 24 Desember 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

Dalam hitungan detik, Faris yang sedang duduk diatas karpet tersebut mendadak tergulung karpet dan terombang-ambing saat air laut datang setelah angin kencang melanda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Udah nggak tahu lagi rasanya. Pokoknya aku berusaha untuk cari pegangan tapi nggak bisa. Terbawa arus terus,” tutur Faris.

Setelah terombang-ambing sekian menit, Faris baru tersadar. Rupanya dirinya terdampar di sebuah jalan raya yang terbuka. Dia segera mencari-cari pertolongan.

“Nggak tahu itu dimana, pokoknya aku minta tolong. Terus ada ibu-ibu bawa anak, aku ikutin saja,” kata Faris mengenang detik dramatis di malam gulita tersebut.

Selang tak lama, untunglah dirinya bertemu sang kakak Faisal Asami yang tengah berlumuran darah. “Aku langsung ditolong orang, dibawa ke rumah sakit,” ujar Faris yang baru mengetahui belakangan adalah Puskesmas Carita.

Simak pula :
Tsunami Banten, Wali Kota Rahmat Effendi: 61 Warga Bekasi Selamat

Diketahui, bencana tsunami Selat Sunda (disebut juga tsunami Banten) menerjang tiga kawasan yakni Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan pada Sabtu 22 Desember 2018 malam sekitar 21.30 WIB yang diduga akibat erupsi Gunung Anak Krakatau.

Hingga Selasa 25 Desember 2018, Badan Nasional Penqanggulangan Bencana (BNPB) mencatat dalam peristiwa tsunami Banten atau tsunami Selat Sunda itu, sebanyak 429 orang meninggal dunia, 1.485 orang luka-luka, 154 orang hilang, dan 16.082 orang mengungsi. Juga sebanyak 882 unit rumah, 73 unit hotel dan villa, 434 unit perahu, serta 60 unit warung dan toko serta puluhan kendaraan rusak.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erupsi Gunung Anak Krakatau, Vulkanolog ITB Teringat Tsunami Selat Sunda 2018

29 November 2023

CCTV saat Gunung Anak Krakatau erupsi, Senin, 26 November 2023. (ANTARA/HO-PVMBG)
Erupsi Gunung Anak Krakatau, Vulkanolog ITB Teringat Tsunami Selat Sunda 2018

PVMBG telah menaikkan status Gunung Anak Krakatau ke tingkat III.


Kondisi Terkini Korban KDRT Suami Bakar Istri di Cakung

16 Juli 2023

Ilustrasi KDRT/kekerasan domestik. Shutterstock
Kondisi Terkini Korban KDRT Suami Bakar Istri di Cakung

Bibi korban ungkap keadaan korban KDRT suami bakar istri dan kedua anaknya yang hingga kini masih dirawat di 2 rumah sakit.


Selama 2023, DKI Catat 1.527 Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Jakarta yang Ditangani 2 Rumah Sakit Rujukan

27 Juni 2023

Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Kota Administrasi Jakarta Selatan Berkolaborasi dengan Kecamatan Tebet dan Kelurahan Tebet Barat dalam kegiatan Vaksinasi Rabies. Kamis, 24 November 2022. Pelaksanaan vaksinasi hewan bertujuan untuk mempertahankan DKI Jakarta untuk bebas rabies, dalam kegiatan hari ini tersedia 150 dosis vaksin rabies. TEMPO/Magang/Martin Yogi Pardamean
Selama 2023, DKI Catat 1.527 Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Jakarta yang Ditangani 2 Rumah Sakit Rujukan

Sebagai antisipasi, semua pasien kasus gigitan hewan penular rabies itu dilakukan tata laksana di RS termasuk pemberian vaksin antirabies.


Cerita Penumpang KRL Kontraksi hingga Akhirnya Melahirkan di Stasiun Tanah Abang

25 Januari 2023

Ilustrasi melahirkan. Shutterstock
Cerita Penumpang KRL Kontraksi hingga Akhirnya Melahirkan di Stasiun Tanah Abang

Seorang penumpang KRL Jabodetabek, Siti Fatimah, tiba-tiba kontraksi di dalam kereta. Dia pun melahirkan di Stasiun Tanah Abang.


Pohon Tumbang di Balai Kota, Korban Luka Berat Dilarikan ke RSUD Tarakan

10 November 2022

Pohon tumbang di lapangan Balai Kota DKI Jakarta menimpa puluhan sepeda motor sekira pukul 16.40 WIB, Kamis, 10 November 2022. Tempo/Mutia Yuantisya
Pohon Tumbang di Balai Kota, Korban Luka Berat Dilarikan ke RSUD Tarakan

Salah satu korban yang tertimpa pohon tumbang itu adalah anggota polisi yang tengah beristirahat usai pengamanan demo di depan Balai Kota.


Agar Pasien Tuberkulosis Resisten Obat Bisa Berobat Lebih Dekat

19 Juli 2022

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Agar Pasien Tuberkulosis Resisten Obat Bisa Berobat Lebih Dekat

Keberhasilan pengobatan tuberkulosis resisten obat, perlu dukungan para pihak. Dekatnya layanan kesehatan bisa memberikan manfaat lebih bagi pasien.


Suspek Hepatitis Akut di Jakarta Barat Bertambah Jadi 8, Total di DKI 45 Orang

31 Mei 2022

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com
Suspek Hepatitis Akut di Jakarta Barat Bertambah Jadi 8, Total di DKI 45 Orang

Jumlah pasien suspect hepatitis akut di Jakarta Barat kini tercatat tujuh orang, yang berusia antara setahun sampai 16 tahun.


Dokter Anak RSUD Tarakan: Jika Muncul Gejala Hepatitis Akut Segera Periksa

13 Mei 2022

Ilustrasi hepatitis A (sehatq.com)
Dokter Anak RSUD Tarakan: Jika Muncul Gejala Hepatitis Akut Segera Periksa

Jika terlambat ditangani, gejala hepatitis akut bisa berlanjut seperti kasus di Inggris, yaitu kuning, air seni berwarna seperti air teh.


Seorang Warga Palmerah Tewas Usai Tawuran dan Saling Tantang di Medsos

17 Maret 2022

Ilustrasi tawuran. Dok. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Seorang Warga Palmerah Tewas Usai Tawuran dan Saling Tantang di Medsos

Dari hasil pemeriksaan polisi, Niko mengatakan tawuran menggunakan senjata tajam itu terjadi karena saling tantang di media sosial.


Tsunami Selat Sunda, BMKG Ternyata tak Selalu Bisa Beri Peringatan Dini

27 Januari 2022

Sebuah villa terbengkalai dan rusak akibat dihantam tsunami Selat Sunda di Pantai Carita, Pandeglang, Banten, Ahad, 22 Desember 2019. Ribuan bangunan yang terdiri dari rumah warga, penginapan, hotel, warung, dan lain sebagainya porak poranda akibat terjangan tsunami. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Tsunami Selat Sunda, BMKG Ternyata tak Selalu Bisa Beri Peringatan Dini

Kepala BMKG mengimpikan alat pemantau gempa di dasar laut yang terkoneksi dengan buoy milik BPPT.