2. Pembunuhan Satu Keluarga di Tangerang dan Bekasi
Sepanjang tahun 2018 terjadi dua kali kasus pembunuhan satu keluarga. Keduanya disebabkan oleh rasa kesal yang dipendam pelaku terhadap korban yang mereka bunuh.
Pada pembunuhan sadis di Jati Uwung, Tangerang, pelakunya adalah suami dan ayah korban, Muktar Efendi alias Pendi. Pelaku menghabisi nyawa istrinya, Titin Suhaema, 40, dan dua anaknya Nova (19) dan Tiara (11) pada 13 Februari 2018. Pendi kesal karena Titin sering menyewakan mobil tanpa izin dirinya.
Tersangka HS (tengah) memeragakan pemukulan memakai linggis kepada korban pembunuhan di Bekasi pada agenda pra-rekonstruksi yang digelar oleh Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin 19 November 2018. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pembunuhan satu keluarga juga terjadi di Bekasi pada 13 November 2018. Daperum Nainggolan, 38 tahun, beserta istrinya, Maya Ambarita (37) dan dua anaknya, Sarah (9) dan Arya (7) tewas di rumah mereka di Kelurahan Jatirahayu, Kota Bekasi. Mereka dibunuh adik sepupu Maya, Hari Aris Sandigon Simamora (22) lantaran sakit hati karena kerap dicaci dan dicemooh tiap kali berkunjung.
3. Kerusuhan Napi Teroris di Rutan Mako Brimob
Kerusuhan terjadi di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Selasa, 8 Mei 2018. Kerusuhan tahanan dan narapidana teroris itu dipicu titipan makanan yang diduga tak sampai ke tangan seorang napi.
Sejumlah anggota polisi Brimob berjaga di depan Mako Brimob, Depok, 10 Mei 2018. Kepolisian Brimob melakukan penanggulangan kerusuhan dengan melakukan pendekatan lunak untuk membebaskan korban sandera. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kerusuhan di Mako Brimob ini menewaskan lima anggota polisi dan satu tahanan. Kerusuhan berakhir setelah pimpinan Jamaah Ansharud Daulah (JAD) Aman Abdurrahman meminta para tahanan menyerah. Kerusuhan disertai penyanderaan itu pun berakhir pada Kamis, 10 Mei 2018. Sebanyak 155 tahanan kasus terorisme yang sebelumnya menguasai tiga blok rutan menyerah tanpa syarat.