Peristiwa terakhir dialaminya pada Juli 2018. Sejak itu RA bertekad menghindar dari Syarif. Karena merasa terus tertekan sementara menganggap tak cukup menerima perlindungan dari kantornya, RA mengaku sempat berniat mengakhiri hidup. Namun teman berhasil mencegahnya.
Baca: Pejabat BPJS Ketenagakerjaan Bantah Memperkosa: Saya Membantu
Akhirnya RA terdorong untuk melakukan perlawanan atas tekanan pelecehan seksual dengan mengungkap percakapan mesum atasannya yang terekam di aplikasi WhatsApp. Dia menganggap pemecatan dirinya berasal dari tindakannya itu karena dianggap pencemaran nama baik.
Syafri tak berkomentar banyak saat diminta konfirmasi atas tuduhan dari mantan sekretaris pribadinya itu. Lewat aplikasi percakapan dalam telepon genggam dia hanya menjawab, "Kita tunggu proses hukum saja."
Ilustrasi Pelecehan Seksual. govexec.com
BPJS Ketenagakerjaan lewat Deputi Direktur Bidang Hubungan Masyarakat Ivansyah Utoh Banja meminta asas praduga tak bersalah dikedepankan. Lewat pernyataan tertulis dia mengungkapkan pengaduan sedang ditindaklanjuti.
"Sesuai prosedur yang diatur dalam PP 88 tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Bagi Anggota Dewan Pengawas dan Anggota Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial," tuturnya.
Pada 30 Desember 2018, Syafri Adnan Baharuddin menggelar jumpa pers membantah bahwa dirinya melecehkan dan memperkosa asisten ahlinya sendiri, RA, 27 tahun. Syafri malah menyebut dirinya banyak membantu RA selama berkarir di BPJS Ketenagakerjaan.
"Saya sebagai atasan dan orang tua justru membantu, jadi jangan dibelok-belokkan," kata dia saat menyampaikan pernyataan pers di Hotel Hermitage, Jakarta Pusat, Minggu, 30 Desember 2018.
Pernah ada kejadian saat RA mencoba ingin bunuh diri tanpa alasan yang jelas. Saat itu, Syafri baru mendarat di Jakarta usai melakukan perjalanan dinas.
Syafri mendengar kabar itu dari orangtua RA. Pejabat BPJS Ketenagakerjaan itu mengaku langsung menuju rumah RA sehingga korban mengurungkan niatnya. Tapi menurut versi RA, Ia mencoba bunuh diri karena mengalami pelecehan seksual beberapa kali dari Syafri.
Catatan:
Naskah di atas sudah diubah pada Jumat, 28 Juni 2019, dengan menambah klarifikasi dari Syafri Adnan Baharuddin yang menggelar konferensi pers pada 30 Desember 2018 mengenai dugaan pelecehan seksual terhadap asistennya.