TEMPO.CO, Jakarta - Polisi mengungkap fakta berbeda terkait kronologis pembunuhan Sisca Icun Sulastri. Perempuan berusia 34 tahun itu diduga tidak menjanjikan upah Rp 2 juta kepada teman kencan sekaligus tersangka, Hidayat, seperti yang selama ini diberitakan.
Baca:
Kasus Sisca Icun Sulastri dan Hidayat, Ini Cerita Pria Lainnya
Janji justru datang dari Hidayat, 22 tahun, pemuda pemilik pekerjaan sebagai cleaning service di apartemen lain tersebut. Hidayat yang menjanjikan membayar Rp 2 juta kepada Sisca Icun Sulastri sesaat sebelum mereka saling bertemu dan berkencan.
"Setelah didalami, akhirnya kami temukan bahwa sebenarnya yang menjanjikan uang justru tersangka," kata Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar dalam rekonstruksi pembunuhan itu di Apartemen Kebagusan City, Jakarta Selatan, Sabtu siang, 29 Desember 2018.
Sebelumnya, kronologis bahwa Sisca Icun Sulastri menjanjikan membayar Rp 2 juta berasal dari pengakuan awal Hidayat yang diungkap polisi. Saat itu disebutkan bahwa Hidayat meminta bayaran di muka namun ditolak Sisca sehingga keduanya cekcok dan terjadi pembunuhan.
Baca berita sebelumnya:
Sisca Icun Sulastri Tewas Dibunuh Teman Kencan, Ini Kronologisnya
Belakangan diungkap Indra, Sisca yang lebih dulu memasang tarif upah kencan dalam obrolan daringnya bersama Hidayat melalui aplikasi MiChat. Keduanya bertemu melalui aplikasi chatting dewasa itu pada Minggu, 16 Desember 2018. Pertemuan melalui dunia maya ini hanya berselang beberapa jam sebelum pembunuhan terjadi.
Tersangka pembunuh Hidayat (kiri) dan korbannya Sisca Icun Sulastri
Sisca baru ditemukan temannya pada Selasa sore, 18 Desember 2018, sudah tewas. Polisi yang datang kemudian menemukan tiga luka tusukan pada jasad perempuan asal Sukabumi itu. Di antaranya di bagian ulu hati, pinggang, dan nadi atau tangan sebelah kiri.
Baca:
Satpam Sebut Sisca Icun Sulastri Rutin Sewa Apartemen Kebagusan
Polisi menduga tusukan itulah yang menyebabkan Sisca Icun Sulastri meninggal. Sedangkan di bagian lain, polisi menemukan ada luka bekas jeratan di leher. Polisi mengatakan pelaku menjerat leher untuk memastikan bahwa korbannya benar-benar sudah meninggal.