TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menitipkan permasalahan jalan di Parung Panjang saat melantik bupati dan wakil bupati terpilih hasil pilkada serentak Kabupaten Bogor periode 2018-2023. Pasangan yang dilantik adalah Ade Munawaroh Yasin-Iwan Setiawan.
Baca juga:
Groundbreaking Tempat Sampah Nambo, Ridwan Kamil: Saya Titip Proyek Ini
“Bu Ade sudah menghadap. Ada solusi jangka pendek secepatnya, mudah-mudahan," kata Ridwan Kamil selepas pelantikan itu di Gedung Sate, Bandung, Minggu, 30 Desember 2018.
Ridwan Kamil mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah menyiapkan solusi Jalan Tambang di Parung Panjang. Jalan Tambang akan menjadi jalur alternatif truk angkutan berat pengangkut barang tambang. Tapi diakuinya, jalan itu tidak bisa dibangun cepat.
“Kalau membuat jalur sendiri itu ada perencanaan, ada pembelian lahan, ada konstruksi. Tiga proses ini tidak sesederhana yang diharapkan," katanya sambil menambahkan, "Saya ini gubernur yang kerjanya cepat, tapi gak bisa nabrak dan melanggar sesuatu yang sedang dan butuh proses waktu.”
Baca:
Jalan Tambang Tak Dibangun, Warga Parung Panjang Geruduk Kantor Bupati Bogor
Ridwan Kamil mengatakan, APBD Jawa Barat 2019 baru menyiapkan anggaran untuk survei pembuatan Jalan Tambang itu. Belum ada penetapan lokasi. Jawa Barat juga disebutnya menunggu komitmen dan kemampuan Kabupaten Bogor.
“Kita tunggu dulu solusi Bu Bupati, yang pemilik wilayah untuk menyelesaikan masalah itu,” kata dia menunjuk Ade Yasin, adik dari Rachmat Yasin, mantan Bupati Bogor yang terhenti di tengah jalan karena dipidana korupsi, itu.
Ridwan Kamil melantik Ade Yasin-Iwan Setiawan setelah menerima Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 1 Oktober 2018 tentang Keputusan pemberhentian bupati dan wakil bupati lama dan pengangkatan bupati dan wakil bupati terpilih Kabupaten Bogor hasil pilkada serentak.
Baca:
Kronologis Bupati Bogor Rachmat Yasin Ditangkap KPK
Ridwan Kamil juga mengingatkan soal integritas kepada pasangan kepala daerah itu. “Tak bosan juga saya pesankan untuk menjaga tiga nilai utama sebagai seorang penyelenggara negara, yakni integritas, jiwa melayani sepenuh hati, dan profesionalisme,” kata dia, dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu, 30 Desember 2018.