TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut serapan anggaran DKI atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2018 lebih berkualitas dibandingkan tahun sebelumnya.
Alasannya, kata Anies, Pemerintah DKI menurunkan angka belanja pegawai. "Bahwa anggaran meningkat 20 persen, dan dari peningkatan itu kita pakai lebih banyak untuk pembangunan daripada untuk kegiatan pegawai," ujarnya di kawasan Monas, Selasa, 1 Januari 2019.
Baca: Beda Serapan Anggaran DKI Era Anies, Ahok, dan Jokowi
Menurut Anies, angka belanja pegawai tahun 2018 sebesar 81,5 persen. Lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 88,5 persen. Artinya, turun sekitar 7,3 persen. Di sisi lain, kata Anies, belanja publik 2018 meningkat 4,6 persen dari tahun 2017.
Adapun serapan anggaran DKI tahun 2018 mencapai 82,03 persen. Nilai total APBD DKI 2018 adalah Rp 83,26 triliun. "Alhamdulillah serapan kita setara seperti tahun lalu (2017), sesuai dengan target 82 persen," kata Anies.
Baca: Serapan APBD DKI 2018 Capai 82 Persen, Begini Kata Anies Baswedan
Rinciannya, Anies mengatakan realisasi penerimaan APBD adalah Rp 61,29 triliun atau 93,14 persen. Kemudian, serapan belanja atau realisasi program adalah angka 61,59 triliun atau setara dengan 82,03 persen.
Anies mengatakan, walau secara persentase jumlah serapan anggaran DKI 2018 setara dengan tahun 2017, namun secara rupiah mengalami peningkatan sebesar Rp 10,53 triliun. Salah satu faktornya karena nilai anggaran tahun 2018 meningkat 20,63 persen dibandingkan tahun 2017. "Kita bersyukur anggaran kita meningkat 20 persen, dan serapannya setara, artinya kita bisa melaksanakan program secara jumlah lebih banyak lagi dibandingkan tahun lalu," kata Anies.