TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) DKI Jakarta Bambang Widjojanto enggan berkomentar banyak soal penunjukan dirinya oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi panelis di debat calon presiden dan wakil presiden.
"Saya mau jawab kalau sudah resmi. Kalau belum resmi, kan saya masih orang bebas. Gak usah kegeeran-lah," ujar Bambang di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu malam, 2 Januari 2019.
Baca : Abaikan Peringatan, 290 Papan Reklame di Jakarta Akan Dibongkar Paksa
Bambang mengatakan, yang saat ini berhak menjawab soal penunjukkan dirinya menjadi panelis debat Capres - Cawapres adalah Komisi Pemilihan Umum. Ia mengaku tak mengetahui apa-apa soal isu tersebut.
"Posisi saya sekarang sedang menikmati berbagai pernyataan-pernyataan yang menarik dan lucu," kata dia.
Sebelumnya, KPU telah menentukan 8 panelis debat pertama Pilpres 2019. Ketua KPU Arief Budiman mengatakan salah satu panelis debat capres akan berasal dari unsur pimpinan KPK.
Debat pertama Pilpres 2019 akan dilaksanakan pada 17 Januari 2018 dengan pola debat antar kedua pasangan capres-cawapres. Debat akan bertemakan seputar isu hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.
Adapun 8 orang yang akan menjadi panelis, yakni guru besar hukum internasional Hikmahanto Juwana, mantan Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, pakar hukum tata negara Bivitri Susanti, mantan wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, Koordinator Indonesia Corruption Watch Adnan Topan Husodo, dan ahli hukum tata negara Margarito Kamis. Satu orang posisi panelis ini nanti akan menunggu perwakilan dari KPK.
Simak juga :
Pengawasan Bos BUMD Tidak Sedekat Inspektorat, KPK DKI: Tidak Fair
Arief mengatakan KPU sudah bersurat ke KPK untuk mengirimkan delegasi yang akan menjadi panelis pada debat pertama nanti. Namun, kata dia, belum ada nama calon panelis dari unsur pimpinan KPK.
Arief menuturkan panelis, salah satu diantaranya dikabarkan Bambang Widjojanto, akan menyusun pertanyaan dan materi debat capres. Pertanyaan ini, kata dia, nantinya yang akan ditanyakan ke setiap pasangan capres-cawapres yang berdebat. "Dia menyusun persoalan Indonesia korupsi bagaimana, harus diselesaikan gimana," kata dia.
M JULNIS FIRMANSYAH l SYAFIUL HADI