TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana memberlakukan pembatasan kantong plastik di ibu kota. Pembatasan kantong plastik akan diatur dalam Peraturan Gubernur atau Pergub yang akan diteken Anies dalam pekan ini.
Baca: Dinas LH: Setahun Sampah Kantong Plastik Jakarta 300 Juta Lembar
Rencana pembatasan kantong plastik ini mendapat banyak dukungan dari kaum ibu alias emak-emak, namun ada juga yang keberatan jika aturan itu diberlakukan.
Lisma, seorang ibu rumah tangga mendukung rencana Anies itu. Ia sudah mulai mengurangi penggunaan kantong plastik dengan membawa tas belanja sendiri setiap kali pergi ke pasar maupun minimarket.
"Saya bawa kantong khusus yang bisa dicuci lagi yang saya bawa dari rumah. Saya mendukung pemerintah supaya nggak banyak sampah plastik di Jakarta," kata Lisma, Jumat, 4 Januari 2019.
Lisma mengatakan pengurangan kantong plastik pernah dilakukan beberapa supermarket dan minimarket. Namun saat ini kebijakan tersebut tidak berlaku lagi.
"Waktu itu salah satu minimarket kalau mau pake kantong plastik harus bayar Rp 200. Tapi sekarang nggak lagi ya. Anget-angetan doang," kata perempuan berusia 30 tahun itu.
Aminah, 40 tahun, juga mendukung kebijakan pembatasan kantong plastik. Perempuan yang berprofesi sebagai guru SD ini setuju karena menyadari dampak lingkungan sampah plastik yang sulit terurai.
"Bagus sih ya karena dampaknya juga nggak baik, cuman harus ada penggantinya. Pakai kardus nggak masalah," kata warga Halim Perdanakusuma itu.
Namun Wana, seorang ibu 53 tahun yang tinggal di Kalibata, keberatan jika kantong plastik dilarang di Jakarta. Perempuan ini selalu mengumpulkan kantong plastik belanjaan untuk digunakan kembali.
Ia mengatakan plastik sudah menjadi kebutuhan sehari-seharinya. Misalnya belanja di warung, kata Wana, beli satu buah mie goreng saja pakai plastik.
"Susah yaa, semuanya pakai plastik soalnya. Beli barang satu aja pake kantong. Terus untuk bungkus makanan yang berkuah juga susah kalau pake tempat suka bocor, jadi pake plastik," ujar Wana.
Baca: Pembatasan Kantong Plastik di DKI, Ini Besaran Denda Penyedianya
Wana menolak pembatasan kantong plastik karena ia sering mengumpulkan kantong plastik belanja dari supermarket maupun minimatket. Plastik tersebut ia gunakan untuk tempat membuang sampahnya. "Plastik ukuran besar saya kumpulin untuk membuang sampah. Kalau nggak pake plastik nggak tau ya mau pakai apa," kata perempuan itu.
MIS FRANSISKA DEWI| TD