TEMPO.CO, Jakarta - Jalanan di Flyover Kemayoran Jakarta Pusat, seolah terputus. Ada celah sekitar 10-20 sentimeter di beberapa titik yang membuatnya seolah renggang pada Kamis, 3 Januari 2019.
Baca: Flyover Kemayoran Juga Renggang, Begini Penjelasan Pengelola
Temuan celah di flyover Kodim Kemayoran ini hanya beberapa hari setelah flyover Cengkareng ditemukan bergeser pada 27 Desember 2018.
Direktur Perencanaan Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK) Riski Renando mengatakan bagian yang seolah renggang itu berada di bagian expansion joint jembatan.
Expansion joint adalah penghubung dua struktur jembatan. Namun struktur jembatan layang itu tak berubah sehingga jalanan tetap aman dilalui kendaraan.
Riski memastikan kejadian itu wajar. Sebab, expansion joint memuai seiring banyaknya kendaraan yang setiap hari lalu lalang di flyover.
Dia mencontohkan kondisi jalan di Flyover Kemayoran sama seperti adanya getaran seperti melewati lubang ketika melintas di flyover. "Jadi kalau misalnya naik jalan non tol atas Casablanca aja sepanjang itu kan pasti ada degdeg degdeg. Itu (flyover Kemayoran) sama kayak gitu," ucap dia kepada Tempo, Jumat, 4 Januari 2019.
Berikut 5 fakta penting flyover Kemayoran tampak renggang.
1. Perbaikan menggunakan aspal elastis
Kendati jalanan tetap aman, PPKK akan memperbaiki aspal yang terkelupas di expansion joint flyover Kemayoran. Kerusakan terjadi karena karet sambungan di bawah aspal aus dimakan usia sehingga aspal terkelupas memperlihatkan expansion joint jembatan.
Pengelola akan menggunakan aspal elastis untuk mengisi sambungan antar jembatan itu. Tidak seperti sebelumnya yang menimbun celah dengan karet.