Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Mafia Skor Bola, Ini Kronologi Pemberian Suap untuk Wasit

image-gnews
Ilustrasi Sepak Bola. (shutterstock.com)
Ilustrasi Sepak Bola. (shutterstock.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola Komisaris Besar Argo Yuwono menjelaskan mengenai pertemuan yang terjadi berkaitan dengan suap yang diberikan kepada Nurul Safarid, wasit pertandingan Liga Tiga antara Persibara Banjarnegara melawan Persikabpas Pasuruan. Suap sebesar Rp 45 juta diberikan terkait kasus mafia skor bola.

"Nurul diduga menerima suap sebesar Rp 45 juta," kata Argo di Polda Metro Jaya pada Selasa, 8 Januari 2019.

Baca: Kasus Mafia Skor Bola, Polisi Tangkap Wasit Liga 3 Jateng

Suap tersebut, kata Argo, diberikan oleh mantan Anggota Komite Wasit Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Priyanto serta Anggota Komisi Disiplin PSSI Dwi Irianto aliah Mbah Putih. Tujuannya untuk memenangkan Persibara dalam pertandingan itu.

Argo mengatakan suap tersebut diberikan sebelum pertandingan berlangsung. Nurul bersama Priyanto dan Dwi Irianto menggelar pertemuan di Hotel Central, Banjarnegara, Jawa Tengah, pertengahan Oktober 2018.

Dalam pertemuan itu turut hadir anggota Komisi Eksekutif PSSI Johar Lin Eng; putri Priyanto, Anik Yuni Artika Sari; serta perangkat pertandingan lainnya. "Hadir juga inspektur pertandingan dan wasit cadangan yang berkumpul dengan harapan memenangkan salah satu klub," kata Argo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Satgas Anti Mafia Sepak Bola Perpanjang Masa Tahanan Tersangka

Sebelum pertandingan, kata Argo, Priyanto memberikan Rp 30 juta kepada Nurul. Lalu setelah pertandingan, Dwi Irianto kembali memberikan Rp 10 juta. Argo menyebut Dwi lantas mentrasfer Rp 5 juta sisanya. Berkat suap tersebut, Persibara memenangkan pertandingan dengan skor 2-0.

Polisi menangkap Nurul kemarin, Senin, 7 Januari 2018 di daerah Garut, Jawa Barat. Penangkapan Nurul merupakan tindak lanjut dari laporan salah seorang manajer klub sepak bola di Jawa Tengah berinisial LI. Dalam kasus ini, sang manajer klub pertama kali dimintai uang senilai Rp 400 juta untuk biaya akomodasi pertandingan U-16 wanita.

Selain itu, ada penawaran agar timnya lolos liga di tingkat provinsi dengan imbalan Rp 175 juta. Tak berhenti di situ, ada lagi penawaran untuk meloloskan peringkat timnya dari Liga 3 naik ke Liga 2. Harganya, Rp 50 juta. Uang lalu dikirim ke rekening tapi tidak terjadi seperti yang dijanjikan alias terjadi penipuan.

Polisi sebelumnya telah menangkap empat orang tersangka terkait kasus mafia skor bola, yaitu Johar Lin Eng, Priyanto dan putrinya, Anik Yuni Artika Sari, serta Dwi Irianto alias Mbah Putih. Saat ini, kata Argo, Nurul telah berada di Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Klub Liga 2 yang Terlibat Match Fixing Gelontorkan Dana hingga Rp 800 Juta untuk Suap Wasit

12 Oktober 2023

Ketua Satgas Anti Mafia Bola juga Wakabareskrim Polri Irjen Asep Edi Suheri memberikan keterangan saat konferensi pers Satgas Anti Mafia Bola di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 12 Oktober 2023. Dua tersangka, VW dan DR berperan sebagai penyuap wasit inisial M, E, R dan A. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Klub Liga 2 yang Terlibat Match Fixing Gelontorkan Dana hingga Rp 800 Juta untuk Suap Wasit

Kepala Satgas Antimafia Bola Polri Asep Edi Suheri mengatakan ada kemungkinan dana untuk suap wasit lebih dari Rp 800 juta di kasus match fixing ini.


Kapolri Perintahkan Satgas Anti Mafia Bola Usut Dugaan Pengaturan Skor di Liga

26 Juni 2023

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan keterangan saat mebahas Satgas Antimafia Bola di Mabes Polri, Jakarta, Senin, 26 Juni 2023. Pada keteranganya Erick mendukung Satgas Antimafia Bola yang di bentuk oleh Kapolri, Dan berharap proses penyelidikan dugaan kecurangan yang ditemukan Polri berjalan transparan dengan bukti konkret. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kapolri Perintahkan Satgas Anti Mafia Bola Usut Dugaan Pengaturan Skor di Liga

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Satgas Anti Mafia Bola mengusut dugaan kecurangan berupa pengaturan skor


Erick Thohir Sebut Didukung Jokowi untuk Berantas Mafia Pengaturan Skor Sepak Bola, Bagaimana Modusnya?

3 Mei 2023

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. (pssi.org)
Erick Thohir Sebut Didukung Jokowi untuk Berantas Mafia Pengaturan Skor Sepak Bola, Bagaimana Modusnya?

Pengaturan skor merupakan jenis tindak kriminal di pertandingan sepak bola siap diberantas Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Seperti apa modusnya?


Komdis PSSI: Tak Ada Unsur Pengaturan Skor dalam Kasus Bruno Casimir di Liga 3

20 Maret 2022

Logo Liga 3 (twitter/@pssi)
Komdis PSSI: Tak Ada Unsur Pengaturan Skor dalam Kasus Bruno Casimir di Liga 3

Komite Disiplin (Komdis) PSSI menyatakan bahwa laga 16 besar Liga 3 PS Siak versus Serpong City pada 13 Maret 2022 bebas dari pengaturan skor.


Liga 3: Viral Video yang Picu Dugaan Pengaturan Skor, Begini Respons Ketua PSSI

15 Maret 2022

Logo Liga 3 (twitter/@pssi)
Liga 3: Viral Video yang Picu Dugaan Pengaturan Skor, Begini Respons Ketua PSSI

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyatakan, insiden yang melibatkan bek klub PS Siak, Bruno Casimir, sudah ditangani oleh Komite Disiplin PSSI.


Laporkan Kasus Pengaturan Skor ke Kepolisian, PSSI Ingin Aktor Lain Terungkap

8 November 2021

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (tengah) didampingi Ketua Komite Disiplin PSSI, Erwin Tobing (kanan) dan Sekjen PSSI Yunus Nusi (kiri) menunjukkan surat pelaporan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan pengaturan skor Perserang Serang pada Liga 2 2021 di Kantor PSSI, Jakarta, Sabtu, 6 November 2021. PSSI meminta agar aparat kepolisian menelusuri dugaan sejumlah pihak luar yang menghubungi para pemain Perserang. ANTARA/M Risyal Hidayat
Laporkan Kasus Pengaturan Skor ke Kepolisian, PSSI Ingin Aktor Lain Terungkap

Komdis PSSI ingin kepolisian membantu mengungkap pihak yang menghubungi pemain Perserang Serang untuk pengaturan skor di pertandingan Liga 2.


APPI Minta Pengusutan Kasus Pengaturan Skor Tak Berhenti pada Pemberian Sanksi

4 November 2021

General Manager APPI M. Hardika Aji. Twitter
APPI Minta Pengusutan Kasus Pengaturan Skor Tak Berhenti pada Pemberian Sanksi

Komdis PSSI telah menjatuhkan sanksi kepada lima mantan pemain Perserang Serang yang terlibat dalam kasus pengaturan skor di Liga 2.


Kasus Pengaturan Skor di Liga 2, Komdis PSSI akan Libatkan Kepolisian

4 November 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
Kasus Pengaturan Skor di Liga 2, Komdis PSSI akan Libatkan Kepolisian

Setelah menghukum lima mantan pemain Perserang Serang, Komdis PSSI akan koordinasi dengan kepolisian untuk usut kasus pengaturan skor di Liga 2.


Kasus Pengaturan Skor di Liga 2, Komdis PSSI Sebut Putut Wijanarko Tak Terlibat

4 November 2021

Logo PSSI - Komite Disiplin. pssi.org
Kasus Pengaturan Skor di Liga 2, Komdis PSSI Sebut Putut Wijanarko Tak Terlibat

Komdis PSSI mengatakan bahwa pemecatan Putut Wijanarko sebagai pelatih kepala Perserang Serang bukan karena kasus pengaturan skor.


Kasus Pengaturan Skor di Liga 2, Lima Eks Pemain Perserang Dihukum Komdis PSSI

4 November 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
Kasus Pengaturan Skor di Liga 2, Lima Eks Pemain Perserang Dihukum Komdis PSSI

Komdis PSSI menjatuhkan sanksi kepada lima mantan pemain Perserang Serang yang terlibat dalam kasus pengaturan skor di Liga 2.