TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan kemacetan di kawasan Jabodetabek kian parah. Dia khawatir, jika masalah transportasi di Ibu Kota dan kawasan penyangga itu tidak segera diatasi, kemacetan total bisa terjadi di banyak lokasi.
Baca berita sebelumnya:
Jokowi Tunjuk Wapres Atur Transportasi Jakarta dan Sekitarnya
Jokowi mengungkap keprihatinannya itu dalam rapat terbatas pengelolaan transportasi Jabodetabek di Istana Merdeka, Selasa 8 Januari 2019. Hadir dalam rapat itu di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Banten Wahidin Halim, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Jokowi menjelaskan, pengelolaan transportasi massal, seperti MRT, LRT, dan bus Transjakarta, harus terintegrasi. “Kalau MRT, LRT, jadi, kereta bandara dan Transjakarta ada, masyarakat kami dorong ke transportasi massal sehingga mobil di jalanan berkurang besar-besaran,” katanya seperti dikutip dari Koran Tempo Rabu 9 Januari 2019.
Baca juga:
Anies Luncurkan Jak Lingko, Transjakarta: Sama Seperti OK OTrip
Baca Juga:
Menurut Jokowi, saat ini masih ada tumpang-tindih kewenangan dalam pengelolaan transportasi Jabodetabek. Selain itu, mantan Gubernur Jakarta 2012-2014 itu menyinggung lambannya pembangunan dan pengelolaan kawasan transit oriented development (TOD).
Menurut dia, hal itu terjadi karena kewenangan pengelolaan TOD ada di pelbagai lembaga, seperti pemerintah DKI, Jawa Barat, Banten, badan usaha milik negara, serta kementerian. “Keterpaduan antar-transportasi perkotaan dengan tata ruang betul-betul harus kami rancang dan hitung,” katanya.
Baca juga wawancara saat Jokowi menjadi Gubernur Jakarta:
Jokowi: Jakarta Paling Terkena Dampak Mobil Murah
Jokowi lalu mengungkit kembali hitungan Bappenas yang diterimanya bahwa setiap tahun Rp 65 triliun melayang di Jabodetabek gara-gara kemacetan lalu lintas. Angka tersebut, menurut Jokowi, bisa untuk belanja modal pembangunan infrastruktur.
"Kalau kita jadikan barang, ini sudah jadi MRT, jadi LRT, lima tahun sudah jadi barang," kata Jokowi.
AHMAD FAIZ