TEMPO.CO, Jakarta -Keluarga dari Andriana Yubelia Noven Cahya (17 tahun), siswi SMK Bogor yang tewas ditikam saat berjalan pulang sekolah Selasa lalu, berharap pelaku pembunuhan bisa segera ditangkap. Mereka menyatakan tidak bisa menerima kematian Andriana.
Baca:
Siswi SMK Bogor Tewas Ditikam, Pelakunya Terekam Kamera CCTV
"Saya masih tidak terima dengan perlakuan yang menimpa anak sulung saya. Kami berharap polisi segera menangkap pelakunya," ujar Johanes Bosco Wijanarko, saat ditemui di Kompleks Gereja Santo Petrus, Jalan Siliwangi, Cianjur, Jawa Barat, Rabu 9 Januari 2018.
Jenazah Andriana disemayamkan di kompleks gereja itu sebelum dimakamkan di Bandung. Jenazah dibawa pasca pembunuhan Selasa lalu. Berdasarkan rekaman kamera CCTV yang menyorot ke lokasi kejadian dan keterangan polisi, terduga pelaku pembunuhan adalah remaja lelaki mantan teman dekat atau pacar Andriana.
Triono, satu anggota keluarga Andriana mengatakan, pihak keluarga sepenuhnya menyerahkan penyelidikan pembunuhan tersebut kepada kepolisian. Keluarga mendukung di antaranya dengan mengizinkan dilakukan outopsi oleh petugas forensik RSU PMI.
Video CCTV merekam penyerangan seorang siswi SMK Baranangsiang, Kota Bogor saat tengah berjalan di lorong gang dekat tempat kosnya.
Baca:
Siswi SMK Bogor Tewas Ditikam, Cita-kita Kuliah ke Jerman Pupus
"Agar tidak menghalangi proses penyidikan polisi kami keluarga akhirnya mengizinkan jenazah untuk dioutopsi dokter," kata Triono ketika ditemui pada malam sesaat setelah peristiwa pembunuhan.
Kasus pembunuhan remaja ini viral karena terekam kamera CCTV. Andriana diketahui kos di Bogor demi cita-citanya menjadi seorang desainer busana sementara keluarganya berada di Bandung. Andriana adalah siswa Kelas XII Jurusan Tata Busana Butik SMK Baranangsiang, Bogor Timur.
DEDEN ABDUL AZIZ | M SIDIK PERMANA