TEMPO.CO, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto ikut mendalami kasus pembunuhan sadis seorang siswi SMK Bogor, tepatnya SMK Katolik Baranangsiang Bogor, guna menelusuri aspek lain.
Aspek lain itu adalah selain faktor keamanan, untuk langkah antisipasi ke depan.
Baca : Pembunuhan Siswi SMK Bogor, Ini Fakta yang Terungkap
"Saya mencoba mendalami lingkungan ini (lokasi kejadian). Untuk antisipasi kami dari Pemkot Bogor hal-hal yang perlu kita lakukan koordinasikan lebih baik ke depan," kata Bima usai meninjau lokasi kejadian penikaman di Jalan Riau, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 9 Januari 2019.
Bima mendatangi tempat kejadian perkara yang menjadi lokasi penusukan Andriana Yubelia Noven Cahaya Rejeki, 17 tahun, di sebuah gang kecil menuju Jalan Riau. Dia lalu mendatangi pemilik kos tempat korban tinggal yang berjarak kurang dari 100 meter dari lokasi kejadian perkara.
Selanjutnya mendatangi sekolah SMK Katolik Baranangsiang tempat korban menempuh pendidikan yang berjarak sekitar 800 meter dari lokasi kejadian.
Video CCTV merekam penyerangan seorang siswi SMK Baranangsiang, Kota Bogor saat tengah berjalan di lorong gang dekat tempat kosnya.
Menurut Bima, kejadian penikaman tersebut bukan sekadar soal keamanan melainkan aspek pendidikan dan pembinaan.
"Bagi kami aspeknya bukan sekadar aspek keamanan saja, tapi juga aspek pendidikan dan pembinaan," ucap Bima.
Simak juga :
Siswi SMK di Bogor Tewas Ditikam Pisau Badik
Langkah selanjutnya, Wali Kota Bogor Bima Arya mendukung upaya kepolisian agar segera menangkap pelaku kejahatan yang diduga bukan karena motif perampokan, tetapi dikenal oleh korban.
Kasus pembunuhan remaja siswi SMK Bogor ini viral karena terekam kamera CCTV. Andriana diketahui kos di Bogor demi cita-citanya menjadi seorang desainer busana sementara keluarganya berada di Bandung. Andriana adalah siswa Kelas XII Jurusan Tata Busana Butik SMK Baranangsiang.
ANTARA