TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan pemerintah sedang menyusun program magrib mengaji untuk direalisasikan pada 2019 ini. Program itu, kata Ali, bertujuan untuk mengajarkan bca Al Quran untuk warga, khususnya anak-anak.
"Maunya ada pembinaan untuk hafiz, hafizah, qari dan qariah," kata Ali saat dihubungi Tempo, Jumat, 11 Januari 2019.
Baca: Magrib Mengaji, Anies Baswedan Tidak Keluarkan Instruksi Gubernur
Ali mengaku telah membicarakan program magrib mengaji ini dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Utara. Ia ingin agar program ini bisa sekaligus mencetak para hafiz (penghafal Al Quran) dan qori (pelantun ayat Al Quran dengan aturan yang benar).
Pemerintah Kota Jakarta Utara juga telah berkoordinasi dengan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ). Ali berharap program magrib mengaji ini dapat menjadi jalan bagi anak-anak Jakarta Utara untuk mengikuti kompetisi seperti Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) . "Kita gak mau pakai dari luar (Jakarta Utara), dari warga sendiri," kata dia.
Menurut Ali, program ini rencananya akan melibatkan perangkat camat, lurah, RT dan RW untuk menyediakan guru di setiap musalah dan masjid. Namun ia mengatakan tidak ada dana yang dianggarkan pemkot untuk program ini. "Tidak ada anggaran khusus," kata dia.
Baca: Wali Kota Jakarta Selatan Anggarkan Dana Magrib Mengaji Rp 1,5 M
Program magrib mengaji ini telah dilaksanakan lebih dulu oleh pemerintah kota Jakarta Selatan. Wali Kota Jakarta Selatan Marullah mengatakan program magrib mengaji, sekaligus subuh berjemaah, dilaksanakan untuk menjadikan masjid sebagai tempat aman bagi remaja agar tidak terjerumus dalam kenakalan seperti narkoba dan tawuran.
Pemerintah administrasi Jakarta Selatan mengalokasikan anggaran sekitar Rp 1,43 miliar untuk pembiayaan program tersebut di seluruh masjid di 65 kelurahan. Setiap kali kegiatan anggarannya Rp 500 ribu. Setiap masjid mendapat jatah melaksanakan 4 kali kegiatan dalam sebulan, hingga 11 bulan ke depan.
Ali mengatakan untuk program subuh berjemaah, pemerintahannya telah melaksanakan sejak 2018. Kegiatan itu sesuai dengan instruksi Wali Kota Jakarta Utara. "Pak wali sudah menjadwalkan, di setiap kecamatan dan kelurahan," kata dia.
Baca: Magrib Mengaji, Lurah Ini Targetkan Tawuran Turun 70 Persen