TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik dari tim Satuan Tugas Antimafia Bola menaikkan status kasus dugaan pengaturan skor dalam pertandingan Liga 2 antara Madura FC melawan PSS Sleman menjadi penyidikan.
“Mulai hari ini status kasus tersebut naik ke penyidikan,” kata Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola Komisaris Besar Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Jumat, 11 Januari 2019.
Baca: PSS Sleman Bantah Kabar Keterlibatan Pengaturan Skor Sepak Bola
Sebelum menaikkan status, kata Argo, tim telah memeriksa sejumlah saksi. Penyidik juga telah melakukan gelar perkara untuk menentukan status kasus dugaan pengaturan skor itu.
Indikasi pengaturan skor antara PSS Sleman dan Madura FC menyeruak pasca Manajer Madura FC Januar Herwanto mengungkap dugaan pengaturan skor yang dilakukan salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hidayat. Hal tersebut diungkapkanya dalam acara talk show Mata Najwa yang disiarkan televisi swasta November 2018.
Saat itu, Januar mengatakan bahwa Hidayat mengajak Madura FC melakukan pengaturan skor saat pertandingan Liga 2 2018 melawan PSS Sleman. Januar saat itu mengaku dijanjikan uang ratusan juta rupiah.
Baca: Kasus Pengaturan Skor, AFC Datangi Indonesia
Selain kasus ini, Argo mengatakan satgas tengah menyidik kasus laporan manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indrayani mengenai pengaturan skor. Dalam kasus ini, Lasmi pertama kali dimintai uang senilai Rp 400 juta untuk biaya akomodasi pertandingan U-16 wanita.
Ada penawaran juga agar tim Lasmi lolos liga di tingkat provinsi dengan imbalan Rp 175 juta. Tak berhenti di situ, ada lagi penawaran untuk meloloskan peringkat timnya dari Liga 3 naik ke Liga 2. Harganya Rp 50 juta. Uang lalu dikirim ke rekening tapi tidak terjadi seperti yang dijanjikan alias terjadi penipuan.
Dalam kasus pengaturan skor ini, polisi telah menangkap lima orang tersangka. Empat orang tersangka ditangkap lebih dulu, yaitu anggota Exco PSSI Johar Lin Eng, mantan anggota Komite Wasit PSSI Priyanto dan putrinya, Anik Yuni Artika Sari, serta anggota nonaktif Komdis PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih. Terakhir, pada 7 Januari 2018 polisi menangkap wasit dalam pertandingan Liga Tiga antara Persibara melawan Persekabpas Pasuruan, Nurul Safarid.