TEMPO.CO, Jakarta - Kapal milik Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) telah menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air PK-LQP di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat. "KRI Spica-934 menemukan CVR pada posisi koordinat 05 48 46,503 S - 107 07 36,728 T," kata Kapushidrosal Laksamana Musa TNI Harjo Susmoro.
Berita sebelumnya: CVR Lion Air PK-LQP Ditemukan Tim Penyelam Hari Ini
Harjo mengatakan, setelah mengetahui koordinat itu, tim penyelam dari Dislambair Koarmada I sebanyak 18 orang dan 3 dari Kopaska diberangkatkan. Mereka dilengkapi peralatan scuba. "Pada pkl 08.40 penyelam atas nama Serda Satria Margono berhasil menemukan CVR itu," kata Harjo.
KRI Spica-934 diberangkatkan dari dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok, pada Selasa, 8 Januari 2019. Harjo dan Ketua KNKT Soerjanto turut melepas keberangkatan kapal.
KRI Spica-934 dilengkapi teknologi Multibeam Echosounder (MBES), Sub Bottom Profiling (SBP), Magnetometer, Side Scan Sonar, ADCP serta peralatan HIPAP. Peralatan itu mampu mendeteksi sinyal black box Lion Air JT 610. "KRI Spica-934 membawa ABK sebanyak 55 orang, personel KNKT 9 orang, penyelam TNI AL 18 orang, serta scientist 6 orang," kata dia.
KRI Spica yang dikomandani Letnan Kolonel Laut (P) Hengky Iriawan hanya memiliki waktu 15 hari untuk mendapatkan CVR itu. Sebab CVR hanya memberikan sinyal selama 90 hari terhitung pesawat jatuh pada 29 Oktober 2018. "Jadi sisa waktu yang tersisa memang tinggal 15 hari lagi,” kata Harjo.
Harjo mengungkapkan, pencarian dilakukan di area 5 x 5 meter di titik diperkirakan keberadaan CVR. Jaraknya 50 meter dari Flight Data Recorder (FDR) yang ditemukan pada 1 November 2018. FDR berisi data mengenai kecepatan, arah, dan ketinggian pesawat. Sedangkan, CVR merekam komunikasi antara pilot, pengawas bandara, co-pilot dan suara lain di dalam kokpit.
Baca: Tak Masuk Manifes, Jasad Penumpang Lion Air Ini Teridentifikasi
Pesawat Lion Air PK-LQP jatuh di perairan Tanjung Pakis, Karawang, pada 29 Oktober 2018. Pesawat jenis Boeing 737 Max8 itu hilang kontak pada pukul 06.32 WIB atau sekitar 12 menit setelah take off dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.