TEMPO.CO, Jakarta - Badan Narkotika Nasional Provinsi atau BNNP DKI Jakarta menyebut jaringan pengedar kokain di Jakarta berasal dari Amerika Selatan dan Eropa.
Baca: Polisi Dalami Jaringan Kokain dari Belanda yang Masuk Indonesia
Kepala BNNP DKI Jakarta Brigadir Jenderal Johny Latupeirissa menjelaskan Indonesia belum bisa memproduksi kokain sendiri. "Jadi sekarang hanya mendapatkan pasokan dari kedua kawasan itu," kata Johny saat dihubungi, Jumat, 18 Januari 2019.
Jaringan pengedar kokain di Indonesia pun hanya memilih target pasar menengah atas karena harganya yang mahal. Sehingga peredaran kokain sangat terbatas.
Menurut Johny, pasar narkoba di Indonesia lebih didominasi peredaran sabu, ekstasi dan ganja. "Pemakainya (kokain) belum banyak karena harganya mahal," ucapnya. Harga kokain di pasaran bisa mencapai Rp 3 juta per gram.
BNN DKI pernah membongkar jaringan pengedar kokain di kawasan Jakarta Utara tahun lalu. Kini BNNP DKI bekerjasama dengan Interpol untuk mengungkap jaringan pengedar kokain di Indonesia. "Sebab, mereka jaringan internasional, terutama yang berasal dari Amerika Latin."
Dalam beberapa bulan terakhir, polisi telah menangkap tiga pengedar dan pengguna kokain baik dari kalangan artis sampai cucu konglomerat. Mereka adalah Richard Muljadi, cucu konglomerat Kartini Muljadi hingga aktor Steve Emmanuel alias Yusuf Iman dan asisten pribadi presenter sekaligus desainer Ivan Gunawan berinisial AJA.
Baca: Asisten Ivan Gunawan Selalu Beli Kokain Saat ke Belanda
Berdasarkan penyelidikan polisi, pasokan kokain asisten Ivan Gunawan dan Steve Emmanuel diduga berasal dari jaringan yang sama di Belanda. Kokain keduanya merupakan kualitas yang terbaik.