TEMPO.CO, Jakarta -Badan Narkotika Nasional menyatakan telah fokus mengawasi peredaran kokain yang masuk ke Indonesia sejak tahun 2014. Deputi Pemberantasan BNN Arman Depari mengatakan peredaran kokain di Indonesia sudah meluas sejak lima tahun lalu.
"Sebelumnya kokain hanya banyak beredar di daerah wisata seperti Bali, NTB dan daerah wisata lainnya yang banyak turisnya. Tapi sekarang sudah berada di mana saja," kata Arman saat dihubungi, Jumat, 18 Januari 2019.
Baca : BNNP DKI: Pasokan Kokain Indonesia dari Eropa dan Amerika Latin
Arman mengatakan jaringan pengedar kokain merupakan orang yang pernah tinggal di luar negeri di Amerika dan Eropa. Sebab, narkoba tersebut hanya diproduksi dari luar negeri terutama dua wilayah tersebut.
Adapun sejumlah negara yang memproduksi kokain adalah Kolombia, Peru, Chili, Bolivia, Meksiko, Venezuela, Brasil dan Equador. "Negara yang memproduksi banyak di negara-negara Andean. Terutama yang masuk ke dalam Gold Golden Peacock di Amerika Latin," ucapnya.
Sedangkan, di kawasan Eropa, kokain banyak diproduksi di Belanda. Bahkan, negara kincir angin itu juga banyak memproduksi ekstasi untuk diselundupkan ke negara lain melalui jaringan mereka.
Menurut Arman, maraknya peredaran kokain asal Belanda masuk ke Indonrsia disebabkan tingginya jumlah penerbangan warga negara ini dari sana.
Hengki Haryadi, Kapolres Jakarta Barat bersama Agro Yuwono Kabidhumas Polda Metro Jaya menunjukkan tersangka artis Steve Emmanuel atas kepemilikan dan penyelundupan narkotika jenis kokain bersama barang bukti, Jakarta, 27 Desember 2018. Terkait kepemilikan Steve Emmanuel dipersangkakan dengan pasal 114 ayat 2 subsider 112 ayat 2 dengan ancaman penjara minimum 5 tahun dan maksimum seumur hidup atau mati. TEMPO/Nurdiansah
Hal itu, imbuh dia, berbanding lurus dengan potensi peningkatan penyelundupan narkoba. "Sebab, jalur penyelundupan kokain kebanyakan lewat udara. Kalau laut mereka terlalu jauh," ujarnya.
Simak juga :
Kata Pengacara Soal Kondisi Ricard Muljadi Selama Rehabilitasi
Dalam beberapa bulan terakhir, polisi telah menangkap tiga pengedar dan pengguna kokain baik dari kalangan publik figur sampai cucu konglomerat. Mereka adalah Richard Muljadi cucu konglomerat Kartini Muljadi, aktor Steve Emmanuel alias Yusuf Iman dan asisten pribadi presenter sekaligus desainer Ivan Gunawan berinisial AJA.
Berdasarkan penyelidikan polisi, pasokan kokain AJA dan Steve Emmanuel diduga berasal dari jaringan yang sama di Belanda. Kokain keduanya merupakan kualitas yang terbaik.