TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara tersangka kasus kabar bohong atau hoax Ratna Sarumpaet, Insank Nasruddin, mengatakan kliennya aktif menulis buku selama ditahan di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya.
"Aktivitas saat ini ya beliau sering nulis," kata Insank lewat pesan pendek, Sabtu, 19 Januari 2019.
Baca: Berkas Ratna Sarumpaet Diserahkan Kembali ke Kejaksaan
Insank tak menjelaskan tulisan atau buku apa yang tengah ditulis Ratna. Namun, kata dia, Ratna sempat meminta dibawakan laptop oleh keluarganya yang hendak menjenguk.
Menurut Insank, tujuannya agar Ratna lebih mudah menulis selama di tahanan. "Namun laptop tersebut ditolak oleh penyidik," kata dia.
Ratna Sarumpaet saat ini masih menunggu kejelasan proses hukum terhadap kasusnya. Polisi telah kembali melimpahkan berkas perkara hoax Ratna pada 10 Januari 2019 lalu ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta setelah sebelumnya dinyatakan belum lengkap.
Baca: Atiqah Hasiholan Menjenguk Ratna Sarumpaet dan Bahas Soal Makanan
Insank menyebut berkas itu dikembalikan lagi oleh Kejati lantaran masih belum lengkap. Pada Kamis, 17 Januari 2019 lalu dirinya mengunjungi Polda Metro Jaya untuk menandatangani setiap lembar Berita Acara Pemeriksaan Ratna.
Hal itu, menurut Insank, menjadi salah satu alasan Kejati menyebut berkas Ratna belum lengkap. "Yang kami ketahui hanya itu (kekurangannya)," kata dia.
Namun Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono membantah berkas Ratna dikembalikan oleh Kejati. Menurut dia, hingga saat ini berkas masih berada diteliti oleh pihak Kejaksaan. "Belum ada keterangan P19 atau P21 (dari Kejati)," kata Argo lewat pesan singkat.
Tempo sudah mencoba menghubungi Kepala Seksi Penegakan Hukum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Nirwan Nawawi untuk mengecek status berkas Ratna sarumpaet, namun belum direspon
Ratna Sarumpaet ditetapkan sebagai tersangka pembuat dan penyebar hoax mengenai penganiayaan yang dialami dirinya di Bandung. Padahal tak pernah ada penganiayaan. Ratna mengakui hal tersebut setelah polisi mengungkap sejumlah kejanggalan, di antaranya ada transaksi yang dilakukan Ratna Sarumpaet untuk operasi bedah plastik di sebuah rumah sakit di Menteng, Jakarta Pusat. Hoax lalu menyebar luas dan ikut memanaskan situasi menjelang Pilpres 2019. Saat itu, Ratna Sarumpaet tergabung dalam timses pasangan capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.