TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi ingin kembali bekerja sama dengan eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menurut dia, Ahok adalah kombinasi seorang pemimpin dan teknokrat.
Baca: Siarkan Ahok Bebas, Subscriber Akun Panggil Saya BTP Bertambah
"Itu tidak banyak di Indonesia dan beliau termasuk salah satu pemimpin yang punya itu," kata Satya saat dihubungi, Selasa, 22 Januari 2019.
Satya memaparkan, Ahok sosok pemimpin yang baik. Ahok, lanjut Satya, sangat memahami persoalan teknis lapangan di Ibu Kota. Selain itu, dia menilai Ahok mengetahui apa yang diinginkan masyarakat.
"Jadi tidak mudah memang menemukan pemimpin yang punya ketulusan dalam mengabdi," ucap Satya "Saya merasa cukup nyaman dengan leadership style-nya beliau," lanjut dia.
Satya Heragandhi adalah orang pilihan Ahok untuk menjadi orang nomor satu di PT Jakarta Propertindo pada April 2016. Sebelum memimpin BUMD DKI itu, Satya adalah Direktur Utama PT Sanggar Sarana Baja.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kedua kiri) bersama Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi (kedua kanan) mendengarkan penjelasan dari tim LRT saat uji coba LRT di Kelapa Gading, Jakarta, Kamis, 14 Juni 2018. LRT fase 1 ditargetkan selesai menjelang pelaksanaan Asian Games 2018. ANTARA/Galih Pradipta
"Iya saya pilih Gandhi. Dia sekarang pegang anak usaha Trakindo, tetapi dulu pernah di PT Kereta Api Indonesia dan GE," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Selasa, 5 April 2016.
Menurut Ahok, nama Satya memang tak populer. Namun Satya memiliki pengalaman terkait seluk-beluk perkeretaapian sesuai dengan rencana DKI membangun LRT.
Gubernur Anies Baswedan mencopot Satya dari posisi Direktur Utama Jakpro, 40 hari menjelang Asian Games 2018. Padahal BUMD itu memegang peranan penting dalam perhelatan tersebut. Anies memberhentikan orang pilihan Ahok itu melalui Badan Pembinaan BUMD (BP-BUMD) DKI Jakarta, Selasa, 10 Juli 2018.
Baca: Anies Sebut Alasan di Balik Pemecatan Dirut Jakpro Pilihan Ahok
Ahok, mantan orang nomor satu di DKI, diagendakan keluar dari rumah tahanan Markas Komando Brigade Mobile (Mako Brimob) Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat pada 24 Januari 2019. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjalani hukuman selama dua tahun dikurangi remisi 3,5 bulan atas kasus penistaan agama, sejak 9 Mei 2017.