TEMPO.CO, Tangerang - Orang tua Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri, 24 tahun, mengenang setahun kematian putri mereka dalam peristiwa longsor terowongan bandara. Longsor terjadi pada 5 Februari 2018 dan akan tepat berselang setahun pada Sabtu 26 Januari 2019 mendatang.
Baca:
Cerita Penyelamatan 2 Korban Longsor di Underpass Bandara
Gatot Tjahjono, ayah Dianti, mengatakan keluarga akan mengenang dengan cara mengirim doa. Acara akan digelar di rumah Dianti di Perumahan Highland Park KSB, Kawasan Permata Hijau, Kota Serang, Sabtu.
"Kami sekeluarga sangat memohon keikhlasannya bapak/Ibu berkenan mendoakan 'Dianti Putri' di mana pun," katanya, Rabu 23 Januari 2019.
Undangan acara kirim doa untuk Dianti juga diterima Syamsuddin Ismail. Putrinya adalah Mukhmainah (25) atau Inna, sahabat Dianti Putri, korban selamat longsor terowongan Bandara Soekarno-Hatta.
Baca:
Imbas Longsor Bandara, Jalan Perimeter Utara Kian Rusak
"Saya mendapat undangan dari ayah Dianti. Insya Allah hadir," tulis Syamsuddin melalui pesan WhatsApp.
Dianti dan Inna merupakan karyawan Garuda Maintenance Facility (GMF) Indonesia. Keduanya menjadi korban longsor terowongan Bandara Soekarno-Hatta saat berada dalam perjalanan pulang pada 5 Februari 2018 lalu.
Senin petang itu, korban pulang bersama mengendarai mobil Honda Brio milik Dianti dalam cuaca hujan deras. Tepat saat melintas di terowongan, dinding terowongan atau underpass di Jalan Parimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta ambrol dan menimbun mereka.
Baca berita terkini:
Jalan ke Bandara Rusak, Akses Pengganti Baru Dibuka Maret
Keduanya berhasil dievakuasi dalam operasi penyelamatan oleh Basarnas, Avsec Bandara Soekarno-Hatta, Pemadam Kebakaran dan Polres Bandara yang berlangsung selama 14 jam. Dianti Putri akhirnya meninggal di rumah sakit, meskipun lebih dulu dievakuasi dari longsor.