TEMPO.CO, Jakarta - Sri, 52 tahun, warga bantaran Kali Krukut, Kenanga Terusan, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau permukimannya. Kediamannya yang berlokasi di RT 03 RW 09 Cilandak Timur itu menjadi langganan banjir sejak puluhan tahun lalu.
Baca berita sebelumnya:
Sudah Dikeruk, Kali Krukut Kembali Meluap dan Bikin Banjir
"Kan Pak Anies belum meninjau. Silakan tinjau supaya tahu mau diapakan daerah ini," katanya saat ditemui di rumahnya, Rabu siang, 23 Januari 2019.
Sri mengatakan daerahnya selalu terendam banjir saat musim hujan sejak 1990-an. Banjir, kata dia, bertambah parah sejak badan sungai menyempit. Ia mengatakan penyebabnya ialah munculnya perumahan elite di sekitar bantaran kali. "Kan kalinya diuruk," ujarnya.
Menurut Sri, warga sekitar pernah akan direlokasi untuk normalisasi kali. Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua RT 03 RW 09, Prasetyo. Rencana itu bergulir pada masa pemerintahan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2017. Namun, urung.
Baca:
Anies Bilang Tanggul Laut Dirusak, Warga Sebut Hoax
Saat itu, warga setuju dan telah di tahap sosialiasi. Namun warga meminta harga ganti lahan yang dibayarkan pemerintah kepada mereka di atas NJOP. Warga beralasan, mereka telah memiliki sertifikat tanah.
Namun rencana itu tak terdengar lagi sampai Ahok lengser. Baru-baru ini, pemerintah melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane mengantisipasi banjir dengan mengeruk tanah. Pengerukan dilakukan pada akhir tahun kemarin. Tapi terbukti tak mampu menghindarkan mereka dari banjir.
Baca:
Anies Instruksikan Drainase Vertikal Buat Cegah Banjir, Caranya?
Selain RT 03, kawasan yang rutin terdampak banjir adalah RT 09 di RW yang sama. Banjir datang saat musim hujan lantaran hujan deras atau kiriman dari hulu.