TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono optimistis bisa melaksanakan tugasnya menjaga dan mengamankan ibu kota pada tahun politik ini.
Baca: Hujan Tunda Upacara Sambut Kapolda Metro Jaya yang Baru
"Nama saya Gatot bukan berarti akan gagal total tapi berhasil total," kata dia saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat pagi.
Gatot yang resmi menggantikan Inspektur Jenderal Idham Azis mengakui tugasnya kini lebih berat karena mendapat tugas ekstra menjaga dan mengamankan Ibu Kota pada tahun politik.
"Suhu panas politik tidak boleh kebablasan. Harus didinginkan," kata Gatot.
Suhu politik yang tak terkontrol akan menyebabkan konflik sosial muncul. Mantan Staf Ahli Sosial dan Ekonomi Kapolri itu menyebut, di masa kontestasi politik, sejumlah pihak akan beradu gagasan.
Sedangkan Jakarta adalah magnet bagi kegiatan politik. Ia berharap, pada momentum pesta demokrasi ini, Ibu Kota bakal adem-ayem.
Baca: Jadi Kapolda Metro Jaya, Begini Karir Gatot Eddy Pramono
Sebelum menjabat Kapolda Metro Jaya, Gatot Eddy Pramono pernah menjabat Kapolres Blitar. Ia juga pernah menjabat Kepolisian Resor Metro Depok. Kemudian, pria asal Sumatera Barat itu pernah menjabat sebagai Kapolres Jakarta Selatan.