TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Gubernur Banten Wahidin Halim menjelaskan masalah pembangunan Jalan Siliwangi di Pamulang, Tangerang Selatan. Dia menuturkan proses pembangunan berupa pelebaran jalan yang terhambat pembebasan lahan.
Baca berita sebelumnya:
Jalan Tinggi Sebelah di Pamulang, Polisi Akan Surati Pemprov
"Sepanjang jalan itu akan kami bebaskan semua tapi tersendat-sendat, saat ini sedang kami evaluasi dan akan kami lanjutkan," katanya saat ditemui usai acara Penyerahan Sertifikat Tanah Rakyat oleh Presiden Joko Widodo di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Jumat 25 Januari 2019.
Wahidin menerangkan, proyek pengerjaan Jalan Siliwangi telah dilelang. Namun dia juga mengungkap alasan masyarakat setempat tidak mau lahannya dibebaskan dan menolak pelebaran jalan.
"Ya selalu kurang nilainya (ganti rugi), tidak sesuai dengan yang mereka minta," katanya merujuk kepada penyebab proyek tersendat. Dia menambahkan, "Tahun ini harus kami selesaikan, ya tolong juga kepada masyarakat untuk menyerahkan tanahnya."
Baca juga:
Kabar Gembira Tangerang Selatan, Tiang Listrik di Tengah Jalan Dicabut
Satu bidang lahan yang belum dibebaskan adalah Gedung PLN di depan rumah sakit Permata Pamulang. Untuk bidang itu, Wahidin mengatakan sedang berkoordinasi dengan PT PLN.
"Saya juga sudah panggil PLN, sekarang koordinasi yang susah, kemarin kami ajukan Rp 30 milliar di anggaran untuk pembebasan lahan," kata Wahidin.
Saat ini pembangunan atau pelebaran jalan di Pamulang membuat situasinya semrawut. Jalan Siliwangi memiliki lebar yang berbeda-beda di banyak bagian. Ada bagian yang sudah lebar meski tanpa rambu pemisah jalan atau kelengkapan seperti drainase dan trotoar.
Baca juga:
Kemacetan Parah di Depan Universitas, Warga Tangerang Selatan Bikin Petisi
Sebagian lain masih membuat bottle neck seperti di depan Gedung PLN. Ada pula pelebaran jalan malah membuat jalan tinggi sebelah karena betonisasi tak merata di satu lajur.