TEMPO.CO, Jakarta - Korban puting beliung di Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, meminta bantuan material bangunan. Bantuan yang diberikan berupa tenaga untuk membangun kembali setiap rumah dianggap tidak tepat.
Baca:
Puting Beliung Rusak Belasan Ruko di Bekasi
"Wali kota menjanjikan 700 personel untuk perbaikan, tapi bahan bangunan harus beli sendiri," kata Belinda (52), warga RT 12/03 Kelurahan Lagoa, saat ditemui di rumahnya, Minggu 27 Januari 2019.
Saat ini, Belinda menuturkan, dia masih bisa mengandalkan tenaga anak-anaknya untuk memperbaiki rumah. Justru material bangunan yang tidak sanggup mereka beli.
"Kami hidup saja prihatin begini, masak harus beli bahan bangunan sendiri? Kalau tenaga masih ada anak-anak saya," ujar Belinda yang atap rumahnya hancur akibat amuk angin kencang itu pada Jumat lalu.
Baca:
Bogor Sediakan 30 Unit Rusun Gratis untuk Korban Puting Beliung
Sedang bantuan lain yang sudah diterimanya adalah makanan berupa nasi kotak. Bantuan itu dikirim dua kali sehari dari pemerintah kota setempat. Meski cukup dia berharap ada bantuan berupa beras.
Hal senada diutarakan warga korban lainnya, Wibowo. Dia berharap bantuan bahan bangunan dapat disalurkan secepatnya.
Angin kencang yang disertai hujan deras telah merusak sejumlah rumah pada Jumat dinihari. Seluruhnya ada 22 keluarga terdiri dari 68 jiwa yang terdampak dan sempat mengungsi.
Baca:
Koyak Kafetaria di Kuningan, Amuk Angin Diprediksi Belum Usai
Hari ini, mereka sudah tampak kembali menghuni rumah masing-masing. Namun bekas amukan puting beliung masih kentara lewat kondisi atap rumah yang sebagian masih rusak dan diperbaiki seadanya.
Menanggapi harapan warganya itu, Lurah Lagoa Indria Hilmi mengatakan bahwa material bangunan tidak masuk dalam daftar bantuan. "Tidak ada templatenya," kata Indria.
Indria juga mengatakan bantuan sejenis material bangunan sudah diberikan dari tingkat kota dan provinsi dalam bentuk terpal kepada para korban puting beliung itu.
ANTARA