TEMPO.CO, Jakarta – Tiga cawagub DKI terkesan enggan bicara kepada media tentang uji kepatutan dan kelayakan yang mereka jalani. Mereka adalah Ahmad Syaikhu, Agung Yulianto dan Abdurrahman Suhaimi. Ketiganya berasal dari Partai Keadilan Sejahtera.
Simak: Tiga Cawagub DKI Sowan ke Fraksi DPRD DKI, Pertama ke PDIP
Ketua Bidang Humas Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Jakarta Zakaria Maulana Alif mengatakan, sikap tiga calon wakil gubernur itu bukan pelanggaran karena memang sudah sesuai dengan kebijakan partai. "Ini kan sebelum keluar hasil keputusan (fit and proper test), ya kami hold dulu," kata Zakaria di Hotel Aston Priority, Jakarta Selatan, Ahad, 27 Januari 2019.
Zakaria mengatakan, calon wakil gubernur akan bicara setelah dua nama sudah dipilih untuk diberikan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies selanjutnya membawa dua nama itu untuk diputuskan di rapat paripurna dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Zakaria melanjutkan, keputusan partai ini diambil untuk menghindari polemik. "Kita enggak mau nanti satu sama lain bersaing,” katanya. “Nanti yang satu menyampaikan sesuatu, satu lagi menyampaikan sesuatu yang lain."
Topik yang menjadi pembahasan dalam fit and proper test antara rencana kerja sama dengan Pemerintah Daerah penyangga, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) relasi dengan DPRD, dukungan untuk pencapaian visi-misi gubernur dan isu-isu Jakarta lainnya.
Baca : Cawagub DKI, PKS-Gerindra Setor Nama ke Anies pada 11 Februari
Adapun panelis dalam uji kepatutan dan kelayakan cawagub DKI ini adalah Siti Zuhro, Eko Prasojo, Ubedilah Badrun, dan Ahmad Sulhy.