TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi memastikan penertiban kawasan Tanah Abang dari pedagang kaki lima atau PKL liar akan terus dilakukan.
Ia menyebut masih banyaknya PKL yang nekat berjualan di trotoar tinggal persoalan waktu. Menurut Irwandi, keberadaan jembatan penyeberangan multiguna atau skybridge sudah mampu membuat situasi di Tanah Abang lebih kondusif dari sebelumnya.
Baca: Alasan Prasetio DPRD Pilih Ini Ketimbang Skybridge di Tanah Abang
"Kalau flow di skybridge sudah lancar, akan sendirinya di bawah sepi, dan PKL akan naik,” ujar Irwandi pada Ahad, 27 Januari 2019.
Pemerintah DKI Jakarta telah memfungsikan skybridge untuk menempatkan PKL yang selama ini berjualan di trotoar dan jalan. Namun belum semua PKL pindah ke skybridge karena keterbatasan tempat. Pemerintah menyiapkan alternatif kios di Blok F untuk PKL yang belum mendapat lapak.
PKL yang tak mendapat lapak di skybridge tersebut sempat terlibat bentrok dengan Satpol PP pada 17 Januari lalu. Mereka yang berjualan di trotoar dan jalan itu menolak ditertibkan oleh Satpol PP. Dalam bentrokan ini, polisi telah menetapkan dua orang tersangka.
Baca: PD Pasar Jaya: Kami Tampung PKL di Trotoar ke Blok F Tanah Abang
Untuk mengantisipasi terjadinya hal serupa, Irwandi mengatakan pihaknya akan menerapkan pendekatan kultural untuk mencegah konflik antara PKL dan petugas Satpol PP saat penertiban. "Kemarin sampai ricuh karen Satpol PP yang bertugas bukan dari Kecamatan Tanah Abang. Mereka tidak tahu pola pikir warga di Tanah Abang,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan telah menugaskan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mengambil langkah lanjutan untuk mengatur PKL yang tak berizin. "Akan diatur lokasi yang boleh berjualan, akan dikelola dan ditata," kata dia.
Meski begitu, Anies berharap penataan ini dikelola dengan baik sehingga tak memungkinkan PKL baru datang lagi melanggar supaya diberi tempat lain lagi di Tanah Abang. Anies juga menegaskan akan menindak pelanggar aturan.