TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Joni Hermana mengatakan kuota Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SNMPTN 2019 mengalami penurunan atau lebih sedikit dari jumlah mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN 2018.
Baca juga: Ahmad Dhani Divonis 1,5 Tahun Penjara Atas Kasus Ujaran Kebencian
Jumlah penurunan kurang lebih 10 persen. “Kalau kuota total penerimaan mahasiswa PTN seluruh Indonesia sekitar 350 ribu, maka sekarang sekitar 70 ribu orang, (sedangkan) tahun lalu sekitar 105 ribu orang,” ujar Joni kepada Tempo, Senin, 28 Januari 2019.
Penerimaan mahasiswa baru 2019 tidak lagi dilaksanakan panitia seleksi, tapi oleh institusi bernama Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi atau LTMPT. Instansi ini merupakan lembaga nirlaba penyelenggara tes masuk PTN.
Penyelenggaraan tes PTN sama halnya dengan tes seperti TOEFL ataupun IELTS. Hasil tesnya berlaku selama satu tahun dan digunakan untuk masuk PTN. Masing-masing PTN memiliki batas nilai kelulusan.
Sebelumnya,Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi atau Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan akan menurunkan persentase minimal Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SNMPTN 2019. Besaran penurunannya, dari sebelumnya 30 persen menjadi 20 persen.
Baca juga: Calon Mertua Ahok Menolak Blak-blakan, Apa Alasannya?
“Penurunan ini dilakukan karena kami telah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan SNMPTN tahun-tahun sebelumnya dan membandingkan dengan hasil akademiknya," kata Nasir di Jakarta, Senin, 22 Oktober 2018.
Menurut Joni, penerimaan melalui SNMPTN 2019 tidak diadakan ujian kepada peserta. “Kalau SNMPTN kan tidak ada ujiannya, hanya rekam jejak prestasi akademik dan portofolio,” kata Joni.