TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mengatakan fokus memberantas sarang nyamuk di rumah-rumah elit yang ada di wilayahnya. Marullah merujuk kepada rumah-rumah gedong tak berpenghuni sehingga berpotensi memunculkan jentik nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue (DBD).
Baca:
613 Kasus Demam Berdarah, DKI Jakarta Ditetapkan Waspada DBD
"Saya instruksikan RT dan RW supaya masuk ke rumah-rumah besar karena boleh jadi banyak genangan air di tempat seperti itu," kata Marullah saat dihubungi, Selasa 29 Januari 2019.
Marullah meminta agar pengurus RT dan RW setempat tak menyerah begitu saja bila tak diperbolehkan masuk rumah untuk memeriksa perkembangbiakan nyamuk. Pengurus, ucap Marullah, dapat menyodorkan formulir berisi perintah agar penjaga mengecek kebersihan rumah.
Pemerintah kota Jakarta Selatan juga disebutnya memperhatikan kebun tak terurus dengan potensi yang sama. Marullah menyatakan, telah menginstruksikan seluruh kelurahan di Jaksel agar fokus pada kebersihan kebun tersebut. Caranya dengan menurunkan Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) atau penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP).
Baca:
Siswa Rawan Terserang DBD, Dinas Pendidikan Lakukan Antisipasi
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menetapkan ibu kota berstatus waspada kasus DBD. Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti memaparkan ada 613 kasus DBD di Jakarta sepanjang tahun ini per 27 Januari 2019.
Kasus DBD terbanyak ditemukan di Jakarta Selatan dengan jumlah 231. Di kawasan lain, 169 kasus di Jakarta Timur, 153 kasus di Jakarta Barat, 37 kasus di Jakarta Utara, dan 23 kasus di Jakarta Pusat.