TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) William Sabandar memastikan kereta MRT atau Ratangga akan dibuka untuk komersil di antara tanggal 24-31 Maret 2019. Sebelum pembukaan itu, William mengatakan pihaknya akan mengadakan emergency full train run dari 27 Februari sampai 11 Maret 2019.
"Peresmian di antara tanggal 24-31 Maret. Sebelumnya kami menguji coba segala hal yang berkaitan dengan hal-hal emergency," kata William di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu, 30 Januari 2019.
Baca: Anies Sebut Perbuatan Atlet Asian Games Injak Kursi MRT Tak Sopan
Salah satu hal darurat yang akan diuji coba, kata William, adalah simulasi pemadam kebakaran. Emergency testing tersebut akan dilakukan 24 jam selama dua pekan dan dilanjutkan dengan pembukaan MRT untuk umum.
Saat ini, pengerjaan proyek MRT Jakarta fase I sudah mencapai 98,5 persen. Rinciannya, proyek pengerjaan jalur melayang telah mencapai 98,43 persen dan untuk bawah tanah mencapai 98,74 persen.
Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menjelaskan pengerjaan bagian dalam stasiun sudah hampir selesai 100 persen dan tengah melakukan perapihan arsitektur.
Baca: Anies Baswedan Umumkan Harga Tiket MRT Jakarta Februari 2019
Selain itu, fokus pekerjaan MRT saat ini adalah pintu masuk dan keluar stasiun. Di beberapa stasiun, kata dia, struktur kanopi sudah terpasang dan pagar proyek telah terbuka. "Seluruh pengerjaan akan selesai kira-kira Februari," kata Silvia.
Pada Fase I ini, MRT memiliki 13 stasiun. Tujuh di antaranya adalah stasiun layang yang berada di Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Sedangkan stasiun bawah tanah berada di Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran Hotel Indonesia.