Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kota Bekasi Antisipasi Permukaan Tanah Turun, Caranya?

image-gnews
Pekerja membuat sumur resapan di kawasan Kuningan, Jakarta, (12/11). Pembuatan 2000 sumur resapan bertujuan agar air hujan lebih cepat diserap tanah sehingga Jakarta terhindar dari banjir. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Pekerja membuat sumur resapan di kawasan Kuningan, Jakarta, (12/11). Pembuatan 2000 sumur resapan bertujuan agar air hujan lebih cepat diserap tanah sehingga Jakarta terhindar dari banjir. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Iklan

TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi mulai mengantisipasi menyusutnya cadangan air akibat pembangunan yang masif di wilayah setempat dan bisa makin memicu ancaman permukaan tanah turun.

Salah satu antisipasi berupa pembuatan sejuta sumur resapan atau drainase vertikal untuk menampung air hujan agar meresap ke dalam tanah.

Baca : UI: Permukaan Tanah di Jakarta Utara Ambles 11 Cm Per Tahun

"Sudah saatnya kelebihan air tidak dibuang ke laut," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Kota Bekasi, Arief Maulana, Kamis, 17 Januari 2019.

Arief mengatakan semakin menyusutnya air tanah mengancam penurunan muka tanah. Bahkan, di Jakarta setiap tahun mencapai 12 sentimeter. Menurut dia, di Kota Bekasi bisa jadi seperti di Jakarta mengingat pembangunan cukup masif seiring berkembangnya wilayah.

Arief mengatakan, instansinya menginisiasi menampung air hujan yang selama ini membanjiri permukiman warga. Sejauh ini, kata dia, air hujan dialirkan menuju saluran sekunder hingga saluran primer lalu dibuang ke laut. "Yang ditampung masih cukup sedikit melalui polder air," kata dia.

Arif mengatakan, pemerintah baru memiliki belasan polder air yang dibangun sejak lima tahun lalu. Sejumlah tempat penampungan air itu di antaranya Polder Pengasinan (Rawalumbu), Arenjaya (Bekasi Timur), Danita (Bekasi Timur), VIP (Bekasi Utara), Rawapasung (Medansatria), IKIP (Jatiasih), Nasio (Jatiasih), Galaxi (Bekasi Selatan), Bendung Koja (Jatiasih), Kalimati (Bekasi Timur), Kalibaru (Bekasi Barat).

"Kami juga akan membangun polder di Ciketing Udik (Bantargebang)," ujar Arief.

Menurut dia, pembangunan polder di Kota Bekasi terkendala keterbatasan lahan. Sebab, lahan yang dibutuhkan cukup luas, minimal 1000 meter. Sedangkan, pengadaan lahan membutuhkan dana yang besar, karena itu sejauh ini memanfaatkan lahan fasilitas sosial dan umum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk menunjang polder air, kata dia, pemerintah daerah segera menerapkan kebijakan drainase vertikal. "Tahap awal di lingkungan pemerintahan, kemudian area komersil, lalu merembet ke lingkungan sampai ke rumah-rumah," katanya.

Ia mengatakan, drainase vertikal atau sumur resapan yang direncanakan berdiameter mulai 15 sentimeter, dengan kedalaman mulai tiga meter. Drainase vertikal ini merujuk pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Nomor 12 tahun 2014 tentang penyelenggaraan sistem drainase perkotaan. "Bisa diturunkan menjadi perwal," ujar dia.

Simak pula :
Prediksi Jakarta Tenggelam, Menteri PUPR Sepakat Pendapat Prabowo

Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah (IPW) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bekasi, Erwin Gwinda mengatakan, sejauh ini pemerintah daerah belum melakukan penelitian terhadap penurunan permukaan tanah di Kota Bekasi. "Tapi menurut saya harus ada kajian juga soal ini," kata Erwin.

Alasannya, kata dia, letak geografis Kota Bekasi tak jauh dari laut dengan tingkat kemiringan mencapai 2 derajat atau cenderung datar, adapun titik terendah berada di wilayah Pondok Ungu Permai (PUP) Bekasi Utara yaitu 4 meter di atas permukaan laut.

Menurut dia, penelitian ini dibutuhkan sebagai langkah antisipasi penurunan permukaan tanah atau permukaan tanah turun akibat pembangunan yang masif. "Karena Kota Bekasi berpotensi seperti Jakarta," ujar dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

13 hari lalu

Baladhika Karya Nofel Saleh Hilabi (kanan), 23 Februari 2016. Tempo/Ghoida Rahmah
Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.


50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

16 hari lalu

Sejumlah pengendara sepeda motor terjebak kemacetan di jalan Inspeksi Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 5 April 2024. Pada H-5 lebaran 2024 jalan raya Kalimalang mulai dipadati pemudik yang akan menuju Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Lainnya. ANTARA/Bayu Pratama S
50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman


PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

16 hari lalu

Logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB


Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

26 hari lalu

SPBU di Jalan Juanda, Bekasi terkontaminasi air.  Tempo/Adi Warsono
Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.


Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

7 Februari 2024

Penumpang melintas di samping eskalator yang rusak di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 1 Februari 2024. Sebelumnya penumpang angkutan umum kereta listrik memberikan aksi simbolik dengan memberikan bunga duka cita, karena sudah 100 hari satu eskalator di Stasiun Bekasi rusak sehingga mengganggu akses dan kenyamanan penumpang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

Pengguna KRL berharap PT KAI serius memperbaiki fasilitas publik di stasiun Bekasi itu.


Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

29 Januari 2024

Peluru Tak Terkendali diwakili Young Lex (pertama dari kiri) dan Fico Fachriza (pertama dari kanan) mewawancarai Sugeng (tengah), pelatih atlet bulu tangkis difabel di GOR Smesh Sukaraya. (Foto: Dok. PTT)
Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

Dalam pertemuan tersebut para relawan cawapres Mahfud MD tersebut menemui Ketua Pengurus GOR Bulu Tangkis Smesh, Sugeng.


Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

22 Januari 2024

Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka,  tiba di Jakarta Convention Center atau JCC, untuk melangsungkan debat cawapres ke 2 malam ini, Ahad, 21 Januari 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

Prabowo Subianto mengatakan, masyarakat boleh menerima money politics atau serangan fajar saat hari pencoblosan Pilpres 2024.


Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

18 Januari 2024

Halte bus di Jalan Chairil Anwar, Bekasi Timur, Kota Bekasi yang dibangun dengan nilai Rp 176 juta yang dilengkapi dengan sejumlah fasilitas USB Charger, CCTV, dan Wifi. Tempo/Adi Warsono
Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

Pemkot Bekasi membangun 10 halte bus dengan konsep smart modern, dilengkapi sejumlah fasilitas. Tapi ada yang memakan jalur pedestrian.


Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

14 Januari 2024

Foto Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad dan beberapa ASN Kota Bekasi pamer jersey nomor dua di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jumat, 29 Desember 2023. Foto: Istimewa
Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

Bawaslu memiliki waktu 14 hari kerja atau hingga 23 Januari 2024 untuk menentukan apakah ada atau tidak pelanggaran netralitas ASN dalam kasus itu.


Diperiksa Bawaslu Bekasi soal Pamer Jersey Nomor 2, Camat Jatiasih: Beloon Sekali Kalau Sengaja

10 Januari 2024

Foto Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad dan beberapa ASN Kota Bekasi pamer jersey nomor dua di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jumat, 29 Desember 2023. Foto: Istimewa
Diperiksa Bawaslu Bekasi soal Pamer Jersey Nomor 2, Camat Jatiasih: Beloon Sekali Kalau Sengaja

Camat Jatiasih, Kota Bekasi, Ashari mengatakan bodoh sekali jika ASN sengaja memamerkan jersey bernomor punggung 2.